General

OK OCE Nasional, Yakin Pak Sandi?

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Kalian pasti pernah denger singkatan OK OCE kan? Program ini adalah singkatan dari One Kecamatan One Center for Entrepreneurship. Dulu, program ini pernah dibawa sama Sandiaga Uno ketika mencalonkan diri jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta bareng Anies Baswedan. Sudah lama tak terdengar, ternyata Sandiaga berniat melakukan terobosan baru, yakni membawa program ini ke tingkat nasional. Hal ini seperti diungkapkan oleh Ketua Perkumpulan Gerakan OK OCE, Faransyah Agung Jaya. Pada bulan Desember 2018 yang lalu, Faransyah mengatakan kalau program ini akan dideklarasikan di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. “Kesuksesan OK OCE di DKI dilanjutkan Bang Sandi ke tingkat nasional dengan kemasan dan konsep yang lebih dinamis dengan basis kabupaten dan kota dan melibatkan unsur yang ada di wilayah tersebut, seperti komunitas, pelaku usaha, akademisi, pemda, dan korporasi,” ucap Faransyah dalam keterangan tertulis, Senin (17/12/2018).

Baca Juga: Ditinggal Sandiaga, Benarkah OK OCE Mart Tutup?

Dalam pelaksanaannya, OK OCE di tingkat nasional akan diberi nama Gerak OK OCE Indonesia. Program ini akan bekerja sama dengan beberapa pihak terkait inkubasi dan akselerasinya. Targetnya, terdapat dua juta anggota di Indonesia. “Gerak OK OCE Indonesia menggunakan badan hukum Yayasan Jaringan Wirausaha Sosial OK OCE Indonesia Raya berkolaborasi dengan Coach Faran Academy (CFA) dan Asosiasi Trainer Mentor dan Coach Wirausaha (Armor Indonesia). Mereka akan menerapkan metode inkubasi dan akselerasi dengan nama Wiranesia Inkubator dengan target 2 juta anggota di Indonesia,” ungkap Faran.

Bentuknya Tidak Akan Seperti di Jakarta

Terkait program ini, sebenarnya Sandiaga sendiri sudah pernah memberikan bocoran-bocoran sedikit tentang seperti apa bentuknya. Kala itu, di bulan Oktober 2018, Sandiaga sedang berkampanye di Semarang. Ia memberikan bocoran bahwa bentuknya mungkin akan sedikit berbeda dengan apa yang ada di Jakarta. Perbedaan itu terletak pada lingkup wilayah yang dituju. “Kalau di Jakarta satu kecamatan satu, mungkin nanti akan satu kabupaten satu center, satu kota satu center, dan satu kampus satu center,” ungkap Sandi dalam acara Kekuatan Jejaring dalam Bisnis di Fovere Hotel Semarang, Rabu, 24 Oktober 2018.

Ia juga mengungkapkan bahwa perkembangannya baru mencapai tahap uji coba. “Baru mau pilot test. Tim Oke Oce mencoba ambil potensi Semarang yang luar biasa animo ingin jadi pengusaha. Kalau hasil positif akan angkat nasional,” tutur Sandi.

OK OCE, Dinilai Gagal?

Berbicara tentang OK OCE, program ini di Jakarta memang menjadi kontroversi tersendiri. Di satu sisi, banyak pihak yang menyatakan bahwa program ini gagal. Salah satunya diungkapkan oleh Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf, Irma Suryani Chaniago. Ia mempertanyakan niat Sandiaga yang tidak melihat kondisi di Jakarta. “Sekarang gini, OK OCE aja di Jakarta enggak selesai-selesai, kemudian pengusahanya pada teriak-teriak bangkrut. Sekarang mau dinasionalkan,” ungkap Irma di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (25/9).

Tidak hanya Irma, Angota DPRD DKI Jakarta, Bestari Bagus, juga menilai bahwa masih banyak orang yang mengeluh tentang program OK OCE ini. Ia kebingungan mengapa program ini malah justru dinasionalisasi. “Di tingkat DKI saja begini, kalau tingkat nasional bagaimana? Orang-orang itu kalau saya ketemu pada mengeluh, ‘ah OK OCE apa’,” tutur Bestari, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jumat (14/9/2018).

Sedangkan di sisi lain, memang sebenarnya tidak semua OK OCE menghadapi kesulitan. Salah satu contoh sukses dari OK OCE terdapat di kawasan Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dilansir dari merdeka.com, yang terjadi justru sebaliknya. Pemilik kedai OK OCE Mart Cikajang Alex Asmasoebrata mengungkapkan kalau salah satu yang menjadi faktor ramai toko miliknya adalah harga yang relatif lebih murah. “Di sini sama warung atau toko lain sana murahan mana, kamu beli aja sendiri coba. Rokok aja beda seribu, di sini parkiran juga gratis, enggak bayar,” ucap Alex, Rabu (5/9). Ia pun melanjutkan, “saya jual itu lebih murah dari yang lain, kalau sampai ada yang mahal, saya langsung panggil karyawan saya. Heh, you jangan gila. Kampanye itu harus lebih murah. Karena banyak warung-warung kecil pinggir jalan pada beli dikira dengan harga murah, kalau dia jual lagi mahal mah itu terserah mereka.”

Menurut Alex, kunci dari kesuksesan OK OCE Mart yang ia bangun terletak pada keinginan untuk memberikan akses barang murah ke masyarakat. Dengan begitu, tujuan yang ia ingin pun tercapai, yakni membantu masyarakat kelas bawah. “Kalau saya yang penting enggak rugi dan masih bisa bayar listrik, dua pegawai bisa saya bayar. Buat kita happy aja itu, karena memang tujuan kita membantu orang bawah. Tujuan saya juga bukan buat matiin dagangan mereka. Temanya kan kita harus jual lebih murah, biar orang pada beli di kita,” ungkapnya.

Share: OK OCE Nasional, Yakin Pak Sandi?