General

Nilai Harta Kekayaan Kandidat Pilgub Jabar 2018, Deddy Mizwar tertinggi, Syaikhu Terendah

Yuli Krisna Saputra — Asumsi.co

featured image

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat telah mengumumkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) para calon kepala daerah di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten yang akan bertarung di Pilkada Serentak 2018, pada awal pekan ini.

Meski KPU Jabar yang mengumumkan, namun proses penghitungan harta kekayaan dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Kita minta kejujuran dari mereka [para calon] untuk memberikan informasi tentang harta kekayaan mereka secara terbuka dan secara jujur,” kata pimpinan KPK, Basaria Panjaitan, yang hadir saat pengumuman.

Dari sekian banyak kandidat yang diumumkan nilai harta kekayaannya, berikut daftar harta kekayaan pasangan peserta pemilihan gubernur (Pilgub Jabar), mulai dari yang tertinggi sampai terendah.

1. Deddy Mizwar

Tokoh berjuluk Jenderal Naga Bonar ini memiliki harta kekayaan tertinggi di antara kandidat Pilgub Jabar lainnya. Total harta kekayaannya mencapai Rp36.009.603.466.

Meski tertinggi, namun kekayaan Deddy berkurang sebesar Rp2,9 miliar dibanding harta kekayaannya yang dilaporkan pada 2016, yaitu sebesar Rp38.915.835.289 dan USD35.541.

Sebagai pejabat negara, Deddy cukup rajin melaporkan harta kekayaannya. Berdasarkan dokumen LHKPN yang telah diverifikasi KPK, pria berusia 63 tahun ini telah melaporkan harta kekayaannya sebanyak lima kali; dimulai saat dia mencalonkan sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018 dan terakhir saat maju sebagai Calon Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 yang dilaporkan pada 20 Januari 2018.

Harta kekayaan Deddy tercatat berupa tanah dan bangunan di Jakarta, Bekasi, dan Bogor, alat trasnportasi, logam mulia, barang seni dan antik, serta surat berharga. Semua hartanya diakui Deddy didapat dari hasil jerih payahnya sendiri.

Deddy diketahui sebagai aktor yang sukses dan beberapa kali meraih Piala Citra sebagai aktor terbaik. Suami dari Giselawati Wiranegara ini juga sukses sebagai sutradara dan produser. Ia mendirikan rumah produksi yang menelurkan sejumlah karya sinematografi yang berkualitas dan digemari.

Ayah dua anak yang sempat menjadi PNS di Dinas Kesehatan DKI Jakarta ini, juga pernah menjabat sebagai Ketua Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional periode 2006-2009.

2. Anton Charliyan

Kandidat yang memiliki harta kekayaan tertinggi kedua adalah Anton Charliyan sebesar Rp29.049.224.450.

Pensiunan Polri ini baru melaporkan harta kekayaannya saat maju sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi politikus PDIP, TB Hasanuddin, di Pilgub Jabar 2018. Ia melaporkan harta kekayaannya pada 9 Januari 2018 dan telah dinyatakan terverifikasi oleh KPK.

Nama Anton mengemuka saat menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat pada Desember 2016 hingga Agustus 2017. Anton kemudian dimutasi dan menjabat sebagai Wakil Lemdiklat Polri. Pria kelahiran Tasikmalaya ini memutuskan pensiun untuk berkiprah di dunia politik.

3. Sudrajat

Tidak pernah muncul ke permukaan, nama Sudrajat mulai dikenal publik saat dicalonkan sebagai Gubernur Jabar oleh Partai Gerindra. Saat diumumkan, purnawirawan perwira tinggi TNI AD ini memiliki harta kekayaan sebesar Rp22.038.556.460,- yang menempatkannya di posisi ketiga.

Sebelumnya, Sudrajat sempat melaporkan harta kekayaannya ketika menjabat sebagai Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Departemen Pertahanan pada 30 September 2002. Saat itu, kekayaannya berjumlah Rp3.440.294.898 dan USD295.000.

Hartanya berupa tanah dan bangunan di daerah Jakarta dan Kota Bandung, alat transportasi, giro, dan logam mulia. Semua hartanya diakui hasil sendiri.

Karir militer lulusan Harvard University ini cukup cemerlang. Setelah pensiun dari militer, Sudrajat menduduki sejumlah posisi penting, antara lain Duta Besar untuk Tiongkok dan Mongolia serta Wakil Ketua LIC (Lembaga Kerjasama Ekonomi Sosial Budaya Indonesia – China). Pensiunan jenderal bintang dua ini juga sempat menjadi CEO Susi Air, maskapai penerbangan milik Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

4. Ridwan Kamil

Pria bernama lengkap Mochamad Ridwan Kamil ini memiliki harta kekayaan sebesar Rp13.305.083.657. Kekayaannya meningkat dibanding saat pelaporan pada 23 Desember 2015 yang berjumlah Rp8.282.049.675.

Kang Emil, panggilan akrab pria 46 tahun ini, memiliki harta berupa tanah dan bangunan di Kota Bandung dan Bali, alat transportasi, simpanan dalam bentuk giro, logam, dan batu mulia.

Harta kekayaan Emil bersumber dari profesinya sebagai arsitek yang terbilang gemilang. Terbukti dengan diraihnya sejumlah penghargaan. Pada 2002, Emil mendirikan Urbane, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur, dan desain.

Selain itu, ia dipercaya sebagai Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong dan San Francisco) serta SAA (Singapura). Bapak dua anak ini juga sempat menjadi Dosen Jurusan Teknik Arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB).

5. TB Hasanuddin

Sama seperti pasangannya Anton Charliyan, Tubagus Hasanuddin baru melaporkan harta kekayaannya saat mencalonkan diri sebagai calon gubernur di Pilgub Jabar 2018. Ketua DPD PDIP Jawa Barat ini menyerahkan LHKPN pada 15 Januari 2018 dengan nilai kekayaannya sebesar Rp. 11.980.743.012.

Setelah pensiun dari TNI AD, Hasanuddin merintis karis politiknya di partai berlambang banteng tersebut. Ia berhasil melenggang ke Senayan pada 2009 dan saat ini tercatat sebagai anggota Komisi I DPR RI.

6. Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi memiliki harta kekayaan tertinggi keenam di antara delapan kandidat Pilgub Jabar 2018. Bupati Purwakarta ini memiliki harta kekayaan sebesar Rp6.153.682.991 yang dilaporkan ke KPK pada 4 Januari 2018.

Selama menjabat sebagai Bupati Purwakarta dalam dua periode, Dedi tecatat melaporkan harta kekayaannya sebanyak empat kali, yakni pada 10 Oktober 2006, 7 Desember 2007, 10 Februari 2012, dan 27 Mei 2015.

Dalam LHKPN 2015, kekayaan pria 47 tahun ini berjumlah Rp3.164.425.514.

Harta kekayaan Dedi tercatat berupa tanah dan bangunan yang sebagian besar berada di Purwakarta, alat transportasi, peternakan, pertanian, simpanan dalam bentuk giro, logam dan batu mulia.

Sejak 1999, Dedi telah berkarir di dunia politik setelah terpilih sebagai Anggota DPRD Purwakarta periode 1999-2004.  Masa jabatan sebagai wakil rakyat belum usai, pasangan Deddy Mizwar ini sudah terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta mendampingi Bupati Lily Hambali Hasan.

Ia kemudian terpilih sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode, yakni periode 2008-2013 dan 2013-2018. Posisinya di Partai Golkar juga menanjak dengan menduduki posisi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat menggantikan Irianto MS Syafiuddin. Kini, Dedi kembali mencoba peruntungannya di dunia poltik sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat.

7. Uu Ruzhanul Ulum

Uu Ruzhanul Ulum maju di kontestasi Pilgub Jabar sebagai Calon Wakil Gubernur mendampingi Ridwan Kamil. Harta kekayaan Bupati Tasikmalaya ini dilaporkan berjumlah Rp2.994.188.614. Jumlah kekayaannya menurun dibandingkan LHKPN yang dilaporkan pada 30 Januari 2015. Pada tahun tersebut, kekayaan Uu berjumlah Rp3.116.778.194.

Kekayaan Uu berupa tanah dan bangunan hasil sendiri dan warisan, alat transportasi, logam mulia, dan simpanan dalam bentuk giro.

Uu tercatat melaporkan harta kekayaannya sebanyak empat kali. Dua kali saat menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya periode 2011-2016, satu kali ketika jadi cabup di Pilbup Tasikmalaya 2015, dan saat menjadi cawagub di Pilgub Jabar 2018.

Uu langsung terjun ke dunia politik selepas lulus kuliah di Universitas Siliwangi. Tiga tahun pasca lulus, pria 48 tahun ini terpilih sebagai wakil rakyat DPRD Tasikmalaya. Di periode berikutnya, Uu bahkan berhasil menjadi Ketua DPRD Tasikmalaya.

Karier politiknya terus naik dengan terpilihnya Uu sebagai Bupati Tasikmalaya pada 2011. Saat itu, Uu dan pasangannya, Ade Sugianto, bertarung melawan kotak kosong.

8. Ahmad Syaikhu

Ahmad Syaikhu menjadi kandidat Pilgub Jabar yang terendah nilai harta kekayaannya. Wakil Wali Kota Bekasi ini memiliki kekayaan Rp2.050.144.684, sesuai yang diumumkan KPU Jabar.

Sebelumnya, Syaikhu sempat melaporkan LHKPN saat menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi periode 2004-2009 pada 19 November 2007 dan saat mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Bekasi periode 2013-2018 pada 14 September 2012.

Di LHKPN 2012, kekayaan Syaikhu dilaporkan sebesar Rp945.180.581. Dibandingkan LHKPN tahun ini, kekayaan politikus PKS ini meningkat sebesar Rp1,1 miliar.

Harta kekayaan Syaikhu tercatat berupa tanah dan bangunan di Kabupaten Sukabumi, Kota Bandung, Kota Bekasi, dan Tangerang. Selain itu, sejumlah alat transportasi, logam mulia, dan giro melengkapi kekayaannya.

Pada awalnya, Syaikhu menjalani profesi sebagai auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Selatan, lalu BPKP Pusat. Pria 53 tahun ini mulai menjajaki dunia politik saat terpilih sebagai anggota DPRD Kota Bekasi periode 2004-2009.

Di periode berikut, Syaikhu terpilih sebagai wakil rakyat di DPRD Jawa Barat. Ia kemudian berhasil memenangkan Pilwalkot Bekasi 2013 sebagai wakil walikota mendampingi Rahmat Effendi.

Kini, Syaikhu dicalonkan sebagai cawagub berpasangan dengan  cagub Sudrajat di Pilgub Jabar 2018.

Sebanyak 112 kandidat diumumkan harta kekayaannya.

Di samping empat paslon Pilgub Jabar, KPU Jawa Barat juga mengumumkan harta kekayaan seluruh kandidat yang bertarung di pilkada se-Jawa Barat.  Di Pilkada serentak 2018 ini, ada 17 pilkada digelar di Jawa Barat yang diikuti sebanyak 112 kandidat.

Dari 112 kandidat tersebut, harta kekayaan Calon Wakil Walikota Bogor, Sugeng Teguh Santoso merupakan yang tertinggi, yakni Rp82.012.477.591.

Sedangkan yang terendah adalah calon petahana Pilbup Subang, Imas Aryumningsih, dengan jumlah Rp273.140.221. Imas saat ini sedang ditahan KPK terkait kasus korupsi suap proses perizinan di Pemkab Subang.

Share: Nilai Harta Kekayaan Kandidat Pilgub Jabar 2018, Deddy Mizwar tertinggi, Syaikhu Terendah