Isu Terkini

Menguak Strategi Budi Waseso Pangkas Mata Rantai Penjualan Beras Medium

Fariz Fardianto — Asumsi.co

featured image

Badan Urusan Logistik mulai memangkas delapan mata rantai penjualan beras kelas medium agar nantinya dapat terserap maksimal di semua lapisan masyarakat. Direktur Utama Perum Bulog, Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, pemangkasan mata rantai dilakukan supaya harga jual beras medium tidak melejit tinggi.

“Jadi kita sama Pak Gubernur Jawa Tengah meneken perjanjian untuk memotong mata rantai beras medium. Sebab harganya selama ini merangkak naik. Ini terjadi lantaran mata rantainya terlalu panjang. Ada depana mata rantai yang harus dipangkas,” kata Buwas, sapaan akrabnya, usai meneken nota kesepahaman, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis 22 November.

Buwas mengungkapkan pemangkasan mata rantai beras medium bertujuan untuk menjaga stabilitasi harga beras jenis itu di pasaran. Ia ingin nantinya mampu mewujudkan stabilisasi harga dengan mengoptimalkan potensi semua pihak.

Lebih jauh, ia mengungkapkan dengan harga beras medium yang terjangkau bisa meningkatkan kualitas penyediaan pangan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. “Masalah beras medium ini, bukan karena ketersediaannya tapi jangkauan distribusinya yang menghambat selama ini. Akibatnya sering dimanfaatkan oknum pedagang dan tengkulak demi meraup keuntungan berlebih. Ini kan jadi merugikan masyarakat pedesaan,” akunya.

Gubernur Ganjar Pranowo bersama Direktur Utama Perum Bulog, Komjen Pol Budi Waseso saat memberikan keterangan terkait penyaluran beras medium di Jawa Tengah. Foto: Dok. Asumsi.co

Lantas seperti apa upaya Buwas untuk memangkas mata rantai tersebut? Berikut data yang dihimpun Asumsi.co:

1. Didistribusikan Langsung ke Koperasi Hingga Kios

Buwas menyatakan telah menginstruksikan kepada semua jajarannya di subdivre untuk memasok beras medium langsung kepada setiap desa. Caranya, kata dia dengan mengirimkan beras medium dalam jumlah bervariasi melalui koperasi desa, toko-toko desa maupun kios yang ada di RT dan RW.

Harapannya dengan cara seperti itu, maka penyebaran beras medium bisa diserap oleh masyarakat yang membutuhkan. “Karena selama ini ulah tengkulak selalu mempermainkan harga beras. Nah kalau dikirim ke kios-kios, toko maupun ke desa langsung mereka tidak akan bisa main-main lagi,” tegasnya.

2. Harga Beras Medium Ditarget Jadi Rp 8.250

Buwas menyatakan ulah tengkulak memicu lonjakan harga gila-gilaan. Saat ini, menurutnya, harga beras medium telah mencapai diatas Rp 11 ribu per kilogram.

“Kondisi ini harus jangan terjadi lagi. Padahal paling mahal yang medium itu cuma Rp 9.400. Tapi ternyata ada mata rantai yang panjang hingga membuat harganya naik sampai Rp 11 ribu,” bebernya.

Ia menargetkan pemutusan mata rantai penjualan beras nantinya bisa membuat harganya berangsur turun. Minimal berkisar di angka Rp 8.250 per kilogram.

3. Jateng Diharapkan Serap Beras Medium 5.000 Ton Sehari

Pria yang pernah menjadi Kepala BNN tersebut berkata bahwa untuk mewujudkan target tersebut, pihaknya telah menyiapkan cadangan beras medium sebanyak 1,2 juta ton. Untuk wilayah Jateng, ia berharap beras medium bisa diserap ssbanyak 3.000-5.000 ton sehari.

“Ini bisa langsung dilaksanakan para kades untuk mendistribusikan berasnya ke titik masyarakat. Kita jamin kualitasnya, tidak akan dapat ditukar dengan beras jenis lainnya,” katanya.

Setiap Subdivre sudah diperintahkan untuk mengedrop beras ke lokasi tepat sasaran.

4. Gandeng Satgas Pangan dan Ditreskrimsus

Untuk memperketat pengawasan, Buwas mengaku telah menjalin kerjasama dengan tim Satgas Pangan dan Ditreskrimsus Polda Jareng.

Ia berjanji beras medium dengan harga Rp 8.250 akan dipasok ke semua desa. “Misal kalau di desa ada lima titik kita drop langsung. Jawa Tengah jadi pilot projectnya. Dan ini akan berhasil. Biar menular ke semua provinsi,” tuturnya.

Sedangkan, Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan para kades menjadi ujung tombak untuk mendistribusikan beras medium kepada masyarakat. Ia berharap ujicoba ini berjalan mulus supaya beras medium berkualitas terbaik dapat dikonsumsi semua masyarakat.

“Mari uji coba diberi pertunjukan yang baik. Saya akan keliling ke daerah-daerah untuk memantau pengirimannya,” tandasnya.

Share: Menguak Strategi Budi Waseso Pangkas Mata Rantai Penjualan Beras Medium