Isu Terkini

Hasil Survey: Pemilih Jokowi Mayoritas Berpendidikan Rendah

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Ada yang seru nih guys, dari survey soal Pilpres 2019! Lembaga survei Media Survei Nasional (Median), pada (22 Februari) menggelar pemaparan hasil survey terkait peluang Jokowi di Pilpres 2019 yang bertajuk “lampu kuning untuk Jokowi dan pergerakan suara para penantang”.

Dalam survey yang diselenggarakan atas 1000 orang responden itu, Median berhasil menyimpulkan berbagai temuan menarik soal peluang Jokowi untuk melenggangkan kekuasaannya di periode kedua nanti.

Apa aja sih hasil penemuannya? Yuk kita cek bareng-bareng!

1. Jokowi Teratas Tapi Angkanya Terus Menurun

Dalam survei tersebut, elektabilitas Presiden Joko Widodo berada di peringkat pertama sebesar 35,0 persen. Sedangkan peringkat kedua ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yakni 21,2 persen.

Namun menurut Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, elektabilitas Jokowi terus mengalami penurunan.

“Suara Pak Jokowi secara konsisten mengalami penurunan tipis dari bulan ke bulan dan tidak pernah beranjak lebih dari 50 persen. Pada April 2017 elektabilitas Jokowi sebesar 36,9 persen, kemudian menurun 36,2 persen di bulan Oktober 2017, dan di bulan Februari 2018 sebesar 35 persen,” ujar Rico dilansir Suara.com pada  22 Februari.

Sama dengan Jokowi, elektabilitas Prabowo juga mengalami penurunan. Pada Oktober 2017, elektabilitas Prabowo sebesar 23,2 persen, dan sekarang turun jadi 21,2 persen pada Februari 2018.

2. Pemilih Jokowi Kebanyakan Dari Kalangan Pendidikan Rendah

Meskipun elektabilitas Jokowi paling tinggi, tapi menurut survey Median, sebagian besar basis pemilih Joko Widodo memiliki tingkat pendidikan rendah. Hal ini berdasarkan dari survey Median pada 1-9 Februari 2018.

Sebanyak 40,9 persen responden yang milih Jokowi mengaku enggak tamat SD, yang tamatan SD sebanyak 39 persen, dan semakin kecil pada tingkat pendidikan SMP yang cuman 37,4%, SMA 27%, S1 sebesar 13,7%, dan S2/S3 hanya 10%.

“Semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin rendah basis pemilihnya,” kata Rico dikutip Kompas.com pada 22 Februari.

Sedangkan Prabowo, justru kebalikannya dari Jokowi, di mana basis pemilihnya justru lebih banyak dari kalangan berpendidikan tinggi.

3. Calon Alternatif Justru Elektabilitasnya Naik

Jika Prabowo dan Jokowi sama-sama mengalami penurunan elektabilitas, berbeda halnya dengan calon-calon lain yang terus mengalami kenaikan. Meskipun, angka persentasenya masih jauh di bawa Jokowi dan Prabowo.

“Terlihat Gatot di bulan Oktober 2017 2,8 % lalu meningkat di bulan Februari 2018 5,5 %. Gubernur Anies Baswedan 4,4 % kemudian meningkat jadi 4,5 %. Dan AHY yang sebelumnya hanya 1% meningkat jadi 3,3 %,” demikian Rico.

Share: Hasil Survey: Pemilih Jokowi Mayoritas Berpendidikan Rendah