Isu Terkini

Trump Rombak Pentagon, Hambat Transisi Biden?

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendepak Menteri Pertahanan Mark Esper pada hari-hari terakhir kepemimpinannya. Ia menilai Esper berseberangan dengannya dalam berbagai kebijakan. Lalu, bagaimana nasib Pentagon?

“Mark Esper telah dihentikan. Saya ingin berterima kasih atas jasanya,” ujar Trump lewat akun twitternya, Selasa (10/11).

Trump mengumumkan Christopher Miller akan menggantikan Esper sebagai Menteri Pertahanan. Menurut Trump, Miller yang merupakan Kepala Pusat Kontraterorisme Nasional dan mantan perwira khusus itu akan melakukan pekerjaan hebat.


Perselisihan Trump vs Esper

Beberapa bulan silam, saat gelombang protes besar-besaran #BlackLivesMatter mengguncang AS, Trump mengancam akan menggunakan pasukan militer untuk meredam kerusuhan sipil.

Namun, pada Juni, Esper yang juga seorang mantan perwira militer, menegaskan bahwa penggunaan pasukan militer aktif tidak diperlukan. Menurutnya, pasukan militer digunakan dalam penegakan hukum hanya sebagai upaya terakhir.

Tak lama setelah perselisihan itu, spekulasi bahwa Trump akan memecat menteri pertahanan mulai beredar. Esper juga dianggap memperlambat keinginan Trump untuk lekas-lekas menarik penuh pasukan AS dari Afghanistan ketika kekerasan berlanjut di negara itu.

Terkait pemecatan Esper, Partai Demokrat khawatir itu akan memberikan semacam sinyal kepada musuh-musuh AS sekaligus mengganggu proses perpindahan kekuasaan yang tertib ke tangan presiden terpilih Joe Biden.

“Pemecatan mendadak Esper adalah bukti yang mengganggu bahwa Presiden Trump bermaksud menggunakan hari-hari terakhirnya di kantor untuk menabur kekacauan dalam Demokrasi Amerika kita dan di seluruh dunia,” kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi, dikutip dari Reuters.

Esper merupakan bos Pentagon keempat di pemerintahan Trump dalam empat tahun terakhir. Adapun pengganti Esper, Miller, berkarier sebagai tentara selama 31 tahun. Ia pernah ditempatkan di Afghanistan pada 2001 dan Irak pada 2003 dengan pasukan khusus.

Setelah pensiun, Miller menjadi konsultan operasi klandestin dan intelijen pemerintah. Pada rentang 2018-2019, ia menjadi penasihat Gedung Putih untuk kontraterorisme dan ancaman transnasional. Lalu, Miller diangkat menjadi wakil asisten menteri pertahanan untuk operasi khusus pada 2019.

Miller lantas diangkat menjadi direktur Pusat Kontraterorisme Nasional pada Agustus 2020 lalu.

Trump Rombak Pentagon

Trump dikabarkan juga merombak susunan pejabat Kementerian Pertahanan lainnya. Presiden berusia 74 tahun itu memberikan sejumlah jabatan penting di Pentagon kepada orang-orang dekatnya.

Sehari setelah Trump mendepak Esper, pejabat kebijakan tertinggi Pentagon, James Anderson, mengundurkan diri dan digantikan oleh pensiunan Brigadir Jenderal Angkatan Darat AS yang kontroversial, Anthony Tata. Wakil Menteri Intelijen Pentagon Joseph Kernan juga mengundurkan diri Selasa, bersama dengan kepala staf Esper, Jen Stewart.

Anthony Tata pernah menyebut Presiden Barack Obama sebagai “gembong teroris.” Tata saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan untuk Urusan Kebijakan.

Seorang pejabat di lingkungan Kementerian Pertahanan yang tak ingin namanya disebutkan berkata kepada CNN, “Ini menakutkan. Ini sangat mengganggu. Ini perbuatan diktator.”

Pentagon dalam pernyataan resminya juga menyebut bahwa Kash Patel, yang sebelumnya menjadi penasihat kontraterorisme pada Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, akan menjadi Kepala Staf untuk Miller.

Patel pernah menjadi asisten utama bagi anggota DPR Devin Nunes dari Partai Republik yang pro-Trump. Nunes diketahui menjabat Ketua Komisi Intelijen DPR AS. Saat bekerja untuk Nunes, Patel merilis memo yang menuduh FBI dan Departemen Kehakiman bias terhadap Trump.

Langkah Trump Bisa Ganggu Proses Transisi Kekuasaan Biden?

Peralihan kekuasaan kepada Joe Biden belum  dimulai karena Government Services Administration, lembaga yang menjalankan proses transisi, belum secara resmi menerima Biden sebagai pemenang.

Di sisi lain, sejak pilpres, lebih dari setengah lusin pejabat senior di seluruh pemerintahan telah dipecat, diturunkan pangkatnya, atau mundur.

Secara khusus, perombakan di Pentagon memicu kekhawatiran di kalangan Partai Demokrat soal apakah kebijakan keamanan nasional AS bisa menjadi tidak stabil saat Trump yang dinaungi Partai Republik mengakhiri jabatannya awal tahun depan.

Hal itu juga berpotensi mempermudah Trump untuk menerapkan kebijakan yang sebelumnya ditentang keras oleh Esper, seperti pengerahan tentara aktif untuk menekan unjuk rasa jalanan di berbagai wilayah AS.

“Sulit untuk melebih-lebihkan betapa berbahayanya penggantian pejabat tingkat tinggi di Departemen Pertahanan selama periode transisi kepresidenan,” kata anggota DPR AS dari Partai Demokrat, Adam Smith, yang juga menjabat Ketua Komisi Angkatan Bersenjata DPR AS

Perombakan ini juga meningkatkan kemungkinan bahwa Trump akan mencoba memenuhi janji-janji kampanyenya yang belum terwujud. Salah satunya adalah penarikan penuh pasukan militer AS dari Afghanistan.

Anggota DPR AS dari Partai Demokrat, Elissa Slotkin, yang menjadi pejabat senior Pentagon pada era Obama, menyerukan Miller untuk menempatkan kepentingan keamanan nasional di atas kesetiaan terhadap Trump.

“Negara dan militer yang menjadi dedikasi dalam hidupnya, mengandalkannya untuk melakukan hal yang benar,” kata Slotkin.

Share: Trump Rombak Pentagon, Hambat Transisi Biden?