Isu Terkini

Konten TikTok “Persalinan” Dokter Kevin Samuel Dinilai Melecehkan

Ramadhan — Asumsi.co

featured image
Foto: Tangkapan Layar Twitter Jaka Wiradinata

Seorang dokter muda bernama Kevin Samuel Marpaung memicu kemarahan dan kecaman publik karena membuat konten TikTok tentang pemeriksaan vagina dalam persiapan persalinan. Kevin Samuel dengan ekspresi wajah yang dinilai mesum dalam video TikTok itu, dianggap melecehkan perempuan dan melanggar kode etik kedokteran.

Video berdurasi 15 detik itu mulanya diunggah melalui akun TikTok pribadi Kevin Samuel @dr.kepinsamuelmpg, Sabtu (17/4/21). Lalu, potongan video tersebut viral di Twitter dan kini sudah dihapus termasuk akun TikTok miliknya juga hilang.

Dalam video tersebut, Kevin Samuel terlihat memeragakan pemeriksaan vagina saat persalinan dengan permintaan seorang bidan. Adapun petikan teks obrolan dalam video tersebut sebagai berikut:

“Dok Tolong Cek Pasien Ny.A udh pembukaan berapa…”

Lalu dijawab “Oke kak..”

Baca juga: Heboh YouTuber Jozeph Paul Zhang, Diduga Mengaku Nabi ke-26!

Kemudian, Kevin Samuel muncul dengan ekspresi wajah dengan tatapan mata yang mulanya melotot, lalu seketika mengernyitkan matanya sekaligus menggigit bibir bawahnya. Ia kemudian mengacungkan dua jari (jari telunjuk dan jari tengah yang dibungkus sarung tangan), sebagai tanda persiapan melakukan pemeriksaan vaginal touche.

Sekadar informasi, vaginal touche merupakan bahasa medis dalam dunia kesehatan yang berarti pemeriksaan dalam. Pemeriksaan ini dilakukan dengan metode memasukkan dua jari pemeriksa ke dalam vagina ibu untuk memeriksa pembukaan serviks atau leher rahim, apakah telah siap untuk proses kelahiran bayi atau belum.

Adegan selanjutnya dalam video, Kevin Samuel terlihat mendongakkan kepalanya ke atas sambil memutar matanya. Lalu, muncul kata “Awkwardmoment”. Tak lama setelahnya, ia menjawab “Pembukaan 3 kak”.

Dikecam Publik dan Diminta Cabut SIP

Konten TikTok Kevin Samuel ramai dikecam publik. Pemerhati perempuan bahkan menuntut agar surat izin praktik (SIP) Dokter Kevin tersebut dicabut.

“Cabut SIP dan keanggotaan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dokter yang membuat konten melecehkan pengalaman pasien!” demikian rilis Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (Kompaks), Sabtu (17/4/21).

Dalam pernyataan sikap bersama Kompaks dan Gerakan Dokter Tanpa Stigma, Kevin Samuel dinilai telah melanggar kode etik dan sumpah dokter. Beberapa di antaranya:

  1. Pelanggaran Kode Etika Dokter Indonesia (KODEKI). Pasal 1: Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan atau janji dokter. Pasal 2: Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional secara independen dan mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang tertinggi. Pasal 8: Seorang dokter wajib dalam setiap praktik medisnya memberikan pelayanan secara kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
  2. Pelanggaran sumpah dokter. 1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan. 2. Saya akan menjalankan tugas dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter. 3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran. 4. Saya tidak akan menggunakan pengetahuan saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam. 5. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai saat pembuahan. 6. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.

Baca juga: Emosi Anaknya Menangis Dicabut Infus Bikin JT Aniaya Perawat, Kok Bisa?

Sehingga, Kompaks dan Gerakan Dokter Tanpa Stigma menuntut agar:

  1. IDI Jakarta Selatan sebagai IDI tempat dokter yang bersangkutan bernaung, untuk segera mengajukan permasalahan ini MKEK IDI
  2. MKEK IDI untuk segera mengusut permasalahan ini dan memberi sanksi tegas kepada dokter yang bersangkutan yaitu mencabut SIP dan keanggotaan IDI dokter yang bersangkutan
  3. PB IDI untuk membuat aturan tegas bagi tenaga medis yang melecehkan pasien dalam bentuk apapun termasuk media sosial dan menyusun kurikulum pembinaan/ pelatihan perspektif gender dan HAM pada tenaga medis
  4. Tenaga medis untuk berperan aktif menciptakan layanan kesehatan yang berperspektif gender dan senantiasa mengingatkan sejawat lain untuk bersikap profesional dalam bekerja

Kevin Samuel akhirnya meminta maaf atas konten video TikToknya yang ramai dikecam dan menuai kemarahan publik tersebut. Dalam sebuah video berdurasi 42 detik yang beredar luas di media sosial, Kevin Samuel yang berkemeja kotak-kotak berwarna merah itu, meminta maaf kepada seluruh masyarakat khususnya perempuan.

“Selamat pagi teman-teman semua, kepada seluruh masyarakat, teman-teman netizen khususnya kaum wanita. Saya dokter Kevin ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas video konten saya mengenai pembukaan,” kata Kevin Samuel.

“Saya tidak berhati-hati dalam memilih soundtrack dan memasang ekspresi wajah yang terkesan melecehkan. Sekali lagi saya ingin meminta maaf khususnya untuk kaum wanita dan untuk ke depannya saya akan lebih berhati-hati dalam membuat video konten dan berjanji akan lebih fokus ke video-video konten yang bersifat edukasi.”

Kevin Samuel diketahui kuliah jurusan kedokteran di Universitas Maranatha dengan status sebagai lulusan terbaik di angkatannya. Berdasarkan informasi, Kevin Samuel diketahui merupakan dokter magang yang tengah bertugas di salah satu rumah sakit di Jakarta.

Share: Konten TikTok “Persalinan” Dokter Kevin Samuel Dinilai Melecehkan