Covid-19

India Obati Covid-19 Pakai Obat Cacing, Pakar: Indonesia Jangan Coba-Coba!

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Foto: AFP

Terpikirkah menggunakan obat cacing untuk mencegah Covid-19? Rencana ini ternyata sedang disiapkan oleh otoritas negara bagian Goa, India. 

Ditegur WHO

Menteri kesehatan negara bagian Goa, Vishwajit Rane berencana menggunakan obat anti-parasit Ivermectin kepada semua penduduk dewasa dengan dosisi 12 mg Ivermectin dalam jangka waktu lima hari. CNBC melaporkan, langkah ini dilakukan sebagai profilaksis untuk melindungi tubuh dari virus Covid-19.

Rane mengklaim bahwa keputusan itu sudah didasarkan pada studi panel ahli dari Inggris, Italia, Spanyol, dan Jepang yang menemukan penurunan signifikan secara statistik dalam kasus kematian dan waktu pemulihan pada pasien Covid-19.

Baca juga: Parahnya Gelombang Kedua Covid-19 Menggilas Sistem Kesehatan India

Namun, tidak ada penjelasan spesifik soal kandungan obat yang dinilai ampuh untuk melawan virus Corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun segera menegur dan mengeluarkan peringatan soal penggunaan obat tersebut.

Kepala Ilmuwan WHO Dr. Soumya Swaminathan memperingatkan, pihaknya sama sekali tidak merekomendasikan penggunaan Ivermectin untuk COVID-19 kecuali dalam uji klinis.

Ivermectin sebetulnya digunakan pada dosis yang sangat spesifik untuk mengobati cacing parasit, tetapi bukan merupakan anti virus,” katanya.

Institut Kesehatan Nasional AS mengamini kalau sejauh ini tidak ada cukup data yang dapat dijadikan dasar untuk merekomendasikan penggunaan obat tersebut.

Indonesia Jangan Sampai Coba-Coba

Sejumlah studi melaporkan hasil yang beragam tentang penggunaan Ivermectin untuk melawan virus Corona. Memang ada kasus yang menunjukkan penggunaan obat ini, mampu memberikan pemulihan sementara bagi pasien Covid-19.

Namun, di sisi lain penggunaan obat ini juga yang membuat penyakit menjadi lebih buruk bagi para penderitanya. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) segera memperingatkan kalau penggunaan obat cacing dalam mengobati Covid-19 tidak dianjurkan. Menyusul belum ada bukti kuat dan akurat mengenai hal ini. 

Menyikapi hal ini, pakar patologi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dr Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD meminta supaya Indonesia tidak ikut-ikutan mencoba mengobati pasien yang terjangkit virus Corona menggunakan Ivermectin

Ia meminta agar pakar kesehatan dan masyarakat memahami daftar obat yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI dalam buku pedoman pengobatan Covid-19.

Baca juga: Benarkah Vaksin di Indonesia Tidak Efektif Lawan Mutasi Covid-19 N439K?

“Ikuti saja buku saku, buku pedoman pengobatan Covid-19 yang disusun Kemenkes dan tim ahli. Nah, di situ ada obat-obatan yang dianjurkan. Setahu saya, obat yang disebutkan ini tidak ada di daftar sehingga tak dianjurkan,” jelas Tonang kepada Asumsi.co, Jumat (14/5/21).

Buku saku pedoman pengobatan Covid-19 ini, kata dia bisa diunduh di laman Satgas COVID-19 atau di tautan papdi.or.id. Ia mengharapkan, publik membaca baik-baik dan jangan sampai bandel mencoba obat yang tak dianjurkan. 

“Orang kita kadang kan, bandel. Sukanya kalau ada pernyataan,”tidak dianjurkan, tapi….”, tapinya ini yang diambil mereka dianggap boleh dengan persyaratan. Sebaiknya, tidak demikian. Jangan coba-coba. Silakan bisa unduh dan baca buku pedomannya. Jangan sampai asal coba obat malah membahayakan kita,” pungkasnya.

Share: India Obati Covid-19 Pakai Obat Cacing, Pakar: Indonesia Jangan Coba-Coba!