Isu Terkini

Heboh Foto Ratna Sarumpaet, Wajah Bengkak Setelah Operasi Plastik Ternyata Hal Wajar

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Kabar menggegerkan dunia perpolitikan Indonesia kembali datang. Kali ini berasal dari Ratna Sarumpaet, seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang merupakan salah satu juru kampanye di Badan Pemenangan Nasional pasangan calon presiden dan wakil, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ratna dikabarkan mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat pada 21 September kemarin.

Informasi itu sontak mendapatkan banyak tanggapan dari berbagai pihak. Calon presiden Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra bahkan yakin ada motif politik di balik dugaan penganiayaan yang dialami anggota tim pemenangannnya itu.

“Ya ternyata tidak ada barang yang dicuri, tidak ada uang yang hilang, apalagi kalau bukan proses untuk intimidasi. Saya tidak tanya secara detail tapi ada kata-kata ancaman itu,” ujar Prabowo saat memberikan keterangan pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa, 10 September 2018 malam.

Meski begitu, publik tak langsung percaya terhadap apa yang terjadi dengan Ratna. Bahkan sekarang polisi sudah menerima 3 laporan bahwa kabar Ratna Sarumpaet itu adalah hoaks. Sebab, besar dugaan bahwa foto Ratna dengan keadaan wajahnya yang lebam itu merupakan akibat dari operasi plastik, dan bukan luka pemukulan. Hal ini sempat dikatakan oleh Tompi, penyanyi yang juga dokter bedah plastik.

“Gilaaaaa menjadikan bengkak operasian sebagai akibat di keroyok massa!!! Mrk sedang membodohi diri sendiri. Dan kita rakyat tertipu dan terbawa amarah. Ini contoh bagus bagaimana oknum politisi memainkan jurus2” tulis Tompi, Rabu, 3 Oktober 2018.

Dari situ, muncul dugaan bahwa Ratna bukan dianiaya tetapi baru saja melakukan facelift.

Sebagai dokter @dr_tompi bedah plastik, pasti anda pernah menjahit luka orang yang kena musibah atau kecelakkan. Pasti anda tau bedanya dengan yang datang untuk mempercantik wajahnya. Pasti bukan perempuan berumur 70 tahun bukan?. Buat apa? pic.twitter.com/B2rAohtbiH— #KopiRevolusi (@Fahrihamzah) October 3, 2018

Apa Itu Facelift?

Facelift adalah suatu tindakan kedokteran yang mengacu pada penghilangan kerutan pada wajah melalui pembedahan hingga mampu mengencangkan kulit wajah dan leher untuk orang tua. Tindakan facelift ini memang untuk kecantikan dan biasanya diberikan pada pasien agar penampilannya terlihat lebih mudah.

Ahli bedah sudah melakukan tindakan penarikan kulit wajah yang kendur itu setidaknya sejak awal tahun 1901 di Berlin, dengan cara memotong kulit yang berlebih. Kala itu seorang dokter bernama Eugen Hollander menangani pasien tua yang meminta pipi dan sudut mulutnya dinaikkan. Akhirnya sang dokter melakukannya dengan cara membuang kulit di sekitar kedua telinga.

Perkumpulan Ahli Bedah Plastik Estetika Amerika (American Society of Aesthetic Plastic Surgery) menyatakan bahwa pengencangan kulit wajah saat ini menjadi tindakan estetika cukup populer. Facelift sendiri biasanya untuk tindakan yang meliputi pipi, daerah mulut, atau rahang.

Misalnya untuk membenahi lipatan dalam di bawah kelopak mata bawah, lipatan dalam pada sudut hidung-mulut atau di bawah hidung dan sekitar mulut, kulit mengendur pada wajah bagian bawah sebagai akibat dari kehilangan kekenyalan kulit, serta adanya cadangan lemak yang berlebih dan kulit kendur di bawah rahang dan dagu, yang nampak seperti dagu ganda, meski pada orang-orang dengan berat badan yang normal.

Tujuan utama jelas untuk mengembalikan penampilan masa muda dari wajah. Seiring bertambahnya usia seseorang, ketegasan dan kelenturan kulit, termasuk kulit wajah, menurun secara nyata.

Jenis-Jenis Facelift dan Mengapa Bengkak Setelah Operasi?

Perlu diketahui, bahwa tindakan yang dilakukan untuk mengencangkan kulit wajah ini juga memiliki jenis yang berbeda-beda. Jenis itu dipisahkan berdasarkan luas daerah wajah yang akan ditindak, sampai tingkat keberbahayaan.

Misalnya saja pengencangan kulit wajah tradisional (Traditional Lift) dengan cara membuat irisan di depan telinga. Smas lift untuk menyusun ulang jaringan yang bertujuan untuk membungkus lemak pipi. Deep-Plane Facelift untuk yang ingin lipatan hidung-mulutnya diangkat. Pengencangan Kulit Wajah Gabungan (Composite Facelift) untuk mengencangkan otot sekitar mata. Tindakan Mid-Facelift, Tanam Benang (Thread Lift), Pengencangan Kulit Wajah Saja (Skin-Only Lift), Superiosteal Lift, serta MACS Lift.

Biasanya facelift ini dilakukan buat orang yang tidak menggunakan narkotika, tidak merokok, dan tubuh dalam keadaan sehat secara fisik. Penyembuhan luka operasi rata-rata 2 minggu, dan beberapa hari setelah operasi memang akan mengalami bengkak.

“Kalau habis operasi biasanya pasien akan bengkak, tapi belum tentu memar. Tapi itu proses normal dalam operasi apapun. Bengkak akan mereda satu minggu kemudian,” ujar dr. Puri Ambar Lestari, SpBP-RE, spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik dari Bamed Plastic Surgery, dilansir Suara.com, Rabu, 18 Oktober 2017.

Sebab, pada dasarnya setiap terjadi luka, termasuk juga luka operasi, akan terjadi 4 fase penyembuhan, yaitu: Koagulasi dan hemostasis yang berlangsung segera setelah terjadi luka. Inflamasi yang berlangsung dalam beberapa jam setelah timbul luka. Proliferasi yang berlangsung untuk beberapa hari hingga minggu. Serta remodelling yang dapat berlangsung hingga tahunan.

Dikutip dari situs Alodokter, pembengkakan sendiri terjadi pada fase inflamasi yang berlangsung sekitar 24-72 jam pertama setelah dilakukan perlukaan operasi. Biasanya dokter akan membantu mengurangi bengkak dengan melakukan pembebatan dan dibantu dengan pemberian obat antiinflamasi.

“Untuk kembali seperti semula, biasanya tubuh akan membutuhkan lebih banyak waktu bila luka yang terjadi termasuk luka kotor karena berkaitan dengan faktor resiko infeksi. Biasanya penyembuhan luka total dapat membutuhkan waktu bulanan hingga tahunan tergantung dari perawatan luka tersebut,” ungkap dr. Winda Indriati.

Share: Heboh Foto Ratna Sarumpaet, Wajah Bengkak Setelah Operasi Plastik Ternyata Hal Wajar