Budaya Pop

Diskoria dan Disko Pantera, Suara Disko: Usaha Menghidupkan Kembali Nuansa 90-an

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Masih ingat, kapan kalian terakhir kali terbangun dari tidur dan sampai tidur lagi, tidak sama sekali memegang telepon genggam? Masih ingat, bagaimana kalian penasaran dengan si doi sampai-sampai kalian harus nelpon rumahnya, berharap dia yang ngangkat, hanya untuk menutup kembali telepon tersebut karena malu? Ingat? Masih ingat, kapan kalian terakhir kali bangun, nonton televisi, dan hanya punya televisi sebagai satu-satunya sumber informasi visual berbasis rekaman?

Kalau kalian ingat dengan kondisi-kondisi tersebut, besar kemungkinan kalau kalian pernah menjadi remaja di tahun 1990-an. Berbicara tentang era 90-an memang enggak ada habisnya. Mulai dari gaya berpakaian yang klasik, siaran televisi yang baru semakin banyak, sampai tempat-tempat hiburan yang sekarang sudah gulung tikar entah karena alasan apa, era 90-an meninggalkan begitu banyak kesan cerita buat anak urban Jakarta.

Kesan yang begitu mendalam tentang gemerlap dan suka cita hiburan di tahun 1990-an membuat banyak orang kini berusaha untuk kembali ke masa tersebut. Ya setidaknya, di beberapa aspek kehidupan, seperti mendengar musik era 90-an yang menjadi nyanyian bersama teman-teman di tengah-tengah perjalanan jarak jauh. Adanya keinginan dari masyarakat untuk mendengarkan lagu-lagu tahun 90-an ini pun ternyata disambut dengan positif. Adalah Diskoria dan Disko Pantera, yang kini menyajikan lagu-lagu era 90-an dengan nuansa disko di penampilannya! Siapa ya mereka?

Pertama, mari kenalan dengan Diskoria Selekta, atau yang lebih sering dikenal sebagai Diskoria saja. Diskoria adalah sebuah grup dengan format duo DJ. Kedua punggawa tersebut adalah Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat. Dengan memutarkan lagu-lagu lawas yang bernuansakan pop atau disko, mereka berhasil membawa kembali lagu-lagu yang kala itu dianggap usang dan kuno oleh banyak diskotik di Indonesia. Diskoria berhasil mengubah pandangan dari yang melihat lagu-lagu disko Indonesia lawas sebagai lagu yang kuno, menjadi lagu-lagu yang cocok untuk didengarkan di klub-klub malam.

Mengutip dari Vice.com, meskipun diskoria berusaha menyajikan kembali musik-musik disko Indonesia, kedua punggawa Diskoria justru tidak memiliki latar belakang disko sama sekali. Merdi adalah seseorang yang bermain di band jangly pop Sweaters di awal tahun 2000-an. Sedangkan Aat adalah seseorang yang bermain bass untuk band hardcore bernama Step Forward di pertengahan 90-an.  Kedua orang ini benar-benar dipertemukan atas nama musik secara umum.

Lain Diskoria, lain Disko Pantera. Meskipun cara menyajikannya serupa, Diskopantera hanyalah satu orang DJ saja. Diskopantera tidak hanya memainkan lagu-lagu disko saja, karena Diskopantera memang benar-benar memainkan semua jenis musik, mulai dari dangdut hingga disko dalam pertunjukannya. Yang penting satu: lagu-lagu ini adalah lagu Indonesia yang berasal dari dekade 80-an dan 90-an.  Tidak hanya lagu, kekhasan Diskopantera terletak pada aksesoris yang dikenakannya, yaitu topi. Diskopantera pasti akan mengenakan topi yang di atasnya terdapat baling-baling bambu dalam pertunjukannya.

Diskopantera sendiri memiliki nama asli Rahmat Dwi Putrantro. Perjalanan hidup yang begitu panjang telah dilalui oleh Diskopantera. Ia pernah membuat grup band. Namun bubar di awal tahun 2000. Selesai nge-band, Diskopantera pernah menjadi karyawan kantor. Di akhir tahun 2012, Anto, nama panggil dari Diskopantera, mendapatkan kesempatan untuk tampil di acara Decade of Decadence, acara yang mengusung tema hits tahun 80-an dan 90-an. Anto yang sukses menjadi DJ sekaligus MC di acara tersebut membuat namanya langsung terkenal, dan akhirnya nama Diskopantera pun tertanam permanen sebagai nama panggung Anto yang dikenal seantero Indonesia.

Sekarang, lagu-lagu Indonesia lawas telah berhasil diminati kembali, bahkan diputar di berbagai diskotik. Hal ini mungkin tidak akan pernah tercapai bila Diskoria dan Diskopantera tidak pernah berani mengambil langkah untuk keluar dari zona nyaman dan menciptakan kreatifitas baru di dalamnya. Terima kasih, Diskoria dan Diskopantera, mari berdansa!

Share: Diskoria dan Disko Pantera, Suara Disko: Usaha Menghidupkan Kembali Nuansa 90-an