Isu Terkini

Dekorasi Kedai Makan Kuno Pompeii Mirip Warung Pecel Lele

MM Ridho — Asumsi.co

featured image
Asumsi.co

Foto: Luigi Spina/Pompeii Press Office

Sejumlah arkeolog Italia menemukan sisa-sisa kedai makanan dan minuman kuno di reruntuhan Pompeii, kota yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius. Bencana itu membunuh 2-15 ribu orang pada tahun 79 Masehi.

Kedai street food zaman Romawi itu ditemukan di situs Regio V di taman arkeologi, yang belum dibuka untuk umum, pada hari Sabtu (26/12).

Di sana para arkeolog menemukan termopolium, wadah makanan dan minuman panas. Bayangkan saja ceruk di meja warung burjo yang biasa diisi kompor dan dandang agar makanan tetap panas.

Foto: Pompeii Sites/Twitter

Di seluruh Pompeii, sejauh ini telah ditemukan 80 kedai dengan termopolium serupa.

Yang jelas, dalam proyek penelitian dan konservasi situs itu, para arkeolog menemukan sejumlah lukisan hewan yang diyakini ada di menu kedai tersebut. Di antaranya ada ayam jago–persis seperti yang biasa kita lihat di tenda pecel lele, dan bebek mallard.

Foto: Pompeii Sites/Twitter

Budaya makan masyarakat Pompeii

Dengan penemuan situs tersebut, para ilmuwan juga mendapat informasi tentang kebiasaan makan orang-orang di sana.

Mereka menemukan pecahan tulang bebek, sisa-sisa babi, kambing, ikan, serta siput dalam tembikar.

Penemuan itu menunjukkan: alih-alih disajikan secara terpisah, seluruh bahan makanan hewani tersebut diramu, dimasak, dan disantap dalam satu tembikar saja.

Ada pula temuan remahan kacang Fava yang telah dihancurkan di dasar sebuah toples. Ini diperkirakan digunakan untuk mengubah rasa anggur.

“Selain menjadi saksi kehidupan sehari-hari di Pompeii, kemungkinan untuk menganalisis yang diberikan oleh termopolium ini luar biasa karena untuk pertama kalinya kami telah menggali situs secara keseluruhan,” kata Dirjen Taman Arkeologi Pompeii, Massimo Osanna, kepada AFP.

Share: Dekorasi Kedai Makan Kuno Pompeii Mirip Warung Pecel Lele