General

Charta Politika: Publik Sering Salah Kaprah Dalam Mengartikan Hasil Survei

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Tepat 100 hari menjelang penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018, Lembaga Survei Charta Politika merilis survei baru untuk dua pasangan calon gubernur Jawa Timur. Hasil survei menempatkan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno unggul sebesar 6,7 persen suara dari Khofifah Indar Parawansa-Emil Listianto Dardak.

Namun, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya bilang kalau publik sering kali salah kaprah dalam mengartikan hasil survei. Survei ini kerap dianggap sebagai instrumen untuk membaca atau memprediksi hasil akhir saat Pilkada dilakukan. Padahal, survei itu hanya untuk membaca pelaku pemilih pada saat survei ini dilakukan.

“Bukan, survei itu bukan alat memprediksi atau meramal apa yang akan terjadi pada tanggal 27 Juni nanti, tapi survei itu membaca perilaku pemilih pada saat survei ini dilakukan. Itulah mengapa misalnya pertanyaan terkait elektabilitas sebagai pertanyaan utama ‘apabila Pilkada diadakan pada hari ini mana yang bapak/ibu/saudara pilih?’ hari ini, bukan hari pemungutan suara yang sebenarnya,” ujar Yunarto yang akrab dipanggil Toto.

Oleh sebab itu, kata Toto, dinamisasi masih sangat mungkin terjadi. Hasil survei pada hari ini bisa saja berubah sewaktu-waktu.

“Kemarin contohnya di Lampung, kita dapatkan satu temuan hanya dalam waktu dua bulan survei berubah drastis karena ada satu momentum besar yaitu salah satu cagub yang lumayan kuat di survei sebelumnya kemudian terkena OTT [Operasi Tangkap Tangan] KPK, dalam waktu hanya sebulan elektabilitasnya turun tidak mencapai setengahnya lagi. Itulah mengapa survei hanya bisa membaca perilaku pemilih saat survei dilakukan,” katanya.

Selain hasil survei yang nunjukin kalau pasangan Gus Ipul-Puti yang unggul dibanding Khofifah Indar Parawansa, ada hal menarik lainnya yang perlu kalian tau juga, seperti:

1. Sosok Incumbent Pengganti Soekarwo

Dalam hasil survei Charta Politika, sebanyak (79.7%) masyarakat Jawa Timur mengaku puas terhadap kinerja Pemprov di bawah kepemimpinan Gubernur Jawa Timur ke-14 Soekarwo bersama pasangannya Saifullah Yusuf. Soekarwo adalah salah satu Gubernur yang secara umum punya tingkat kepuasan tertinggi di Pilkada Provinsi saat ini. Biasanya, apabila incumbent atau yang pegang jabatan gubernur memiliki tingkat kepuasan di atas 70%, maka jika maju kembali akan berpeluang untuk menang. Namun, sayangnya, Soekarwo enggak bisa lagi untuk maju sebagai calon gubernur.

Lalu siapakah cagub yang berhak mengklaim keberhasilan Soekarwo? Gus Ipul sendiri adalah wakil gubernur dua periode yang dulunya adalah pasangan Soekarwo. Namun secara politik, Soekarwo yang merupakan kader Partai Demokrat adalah pendukung dari Khofifah. Sehingga kedua cagub bisa saling mengklaim tingkat kepuasan kinerja Soekarwo.

2. Kesolidan Partai Dalam Memilih Dukungannya

Sekedar informasi, Gus Ipul didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan jumlah 20 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang punya 19 kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 6 kursi, dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 13 kursi, sehingga total kekuatan kursi parlemen 58 kursi.

Adapun Khofifah disokong oleh Partai Demokrat (13 kursi), Partai Golongan Karya (Golkar) 11 kursi, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) 4 kursi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 5 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 2 kursi, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 7 kursi, sehingga total kekuatan kursi parlemen berjumlah 42 kursi.

Masih dalam survei yang sama, pemilih Partai Demokrat ditemukan sangat solid dalam memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak (70,5%). Sedangkan untuk pasangan Gus Ipul-Mbak Puti, meskipun pemilih PKB dan PDIP mayoritas sudah mendukung pasangan tersebut, namun survei menemukan bahwa kesolidannya belum sesolid dukungan Demokrat. Sementara, terjadi juga peralihan pemilih Partai Gerindra dan PKS yang justru memberikan dukungan ke pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, padahal kedua partai tersebut memberikan dukungan kepada pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.

Share: Charta Politika: Publik Sering Salah Kaprah Dalam Mengartikan Hasil Survei