Isu Terkini

Cara Jadi Netizen Cerdas Saat Dapat Kabar Kecelakaan

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Salah satu kebiasaan warganet alias netizen yaitu berlomba-lomba paling cepat bikin postingan tentang kabar yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Mereka seakan tidak mau ketinggalan ikut berkontribusi memberikan informasi. Sayangnya, enggak semua informasi yang diberikan oleh netizen itu bisa berguna bagi yang lain.

Seperti kabar jatuhnya pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT610 di laut utara Karawang, Jawa Barat pada Senin, 29 Oktober 2018. Informasi awalnya sempat mengatakan bahwa pesawat itu hilang. Selang beberapa jam, personel Badan SAR Nasional (Basarnas) memberi tahu bahwa pihaknya sudah menemukan pesawat yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB itu.

Baca juga: Pesawat Lion Air JT-610 Rute Jakarta-Pangkal Pinang Jatuh, Berikut Informasi Lengkapnya

Berita itu lantas menjadi yang paling viral dan ramai diperbincangkan di media sosial. Contohnya saja Twitter, microblog daring yang didirikan oleh Jack Dorsey itu dengan cepat dan tanggap langsung menciptakan trending topic terkait jatuhnya pesawat Lion Air. Ada tagar #JT610, #LionAir, dan #BreakingNews, di mana ketiganya merupakan trending topic teratas di hari yang sama dengan jatuhnya pesawat.

Capture Twitter. Gambar: Dok. Asumsi.co

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita semua menjadi netizen yang cerdas nan bijaksana. Nah, berikut empat hal yang penting untuk diterapkan!

1. Tidak ikut sebar foto korban kecelakaan

Hingga saat ini, setiap ada berita kecelakaan yang membuat heboh justru foto-foto yang tersebar di media sosial maupun di aplikasi pesan instan macam Whatsapp. Coba, sekarang kita renungkan baik-baik, apa fungsinya menyebar foto keadaan korban yang umumnya mengenaskan?

Enggak ada gunanya sama sekali, dengan menyebar foto korban tidak ada satupun pelajaran yang bisa kita petik, kecelakaan akan tetap terjadi jika kita hanya fokus mencari sensasi dan mengemis likes dan followers di media sosial.

Jika memang niatnya ingin memberi informasi, membagikan foto korban itu nyatanya tidak etis dilakukan oleh netizen manapun. Selain hanya memberikan efek ngeri kepada orang lain, perlakuan yang demikian justru menambah luka bagi para korban yang ditinggalkan.

Dalam dunia jurnalisme aja nih, ada yang namanya Kode Etik Jurnalistik, yang mengatur segala hal tentang pembuatan berita termasuk larangan penyebaran gambar yang sadis dan kejam. Sehingga, secara hukum, sebenarnya bisa saja kita dituntut jika ikut menyebarkan gambar korban kecelakaan.

2. Menahan Informasi yang belum valid

Melihat informasi tentang jatuhnya pesawat Lion Air yang bertengger menjadi trending topic di Twitter, tentu membuat kita bertanya-tanya, apakah informasi yang mereka sebarkan itu sudah valid dan terverifikasi oleh pihak yang berwenang? Jawabannya, belum tentu.

Maka dari itu, mulai sekarang berlatihlah untuk menahan hasrat ingin bagi-bagi informasi yang masih setengah dan belum terdeteksi kebenarannya. Biarkan fungsi dalam penyampaian berita terkini kepada mereka yang berwenang dan memiliki kapasitas yang mumpuni.

Di zaman era digital, kini berbagai instansi sudah memiliki akun media sosialnya sendiri. Seperti akun Twitter milik Basarnas (@SAR_NASIONAL), sebagai badan nasional pencarian dan pertolongan mereka tak luput memberikan informasi terkini ke media sosial guna memberikan informasi kepada netizen yang budiman.

Begitu juga dengan instasi lainnya yang berkaitan dengan berbagai jenis kecelakaan dan bencana, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang punya akun bernama @InfoBMKG, ada pula Badan Penanggulangan Bencana yang punya akun nasional @BNPB_Indonesia, dan juga akun khusus untuk beberapa daerah seperti @BPBDJakarta, @bpbdjateng, @bpbd_jatim, @BPBDJabar, dan lain sebagainya.

3. Memberikan bela sungkawa sewajarnya

Baik itu kecelakaan maupun ada bencana, semua netizen sangat diperbolehkan untuk melakukan ucapan bela sungkawanya. Namun, terkadang ada beberapa ucapan bela sungkawa yang kurang wajar, misalnya disela-sela kalimat terdapat ucapan yang menohok hati.

Atau, terkadang sering juga kita jumpai netizen yang hobinya mencari kesalahan dan kejelekkan, yang kemudian disangkut pautkan oleh kejadiaan yang memilukan. Hal yang demikian itu sebenarnya juga tidak perlu dilakukan.

Berilah ungkapan bela sungkawa sewajarnya, kalau pandai merangkai kata-kata, bisa juga selipkan doa yang membuat hati menjadi lebih tenang, dan bukan sebaliknya.

4. Tidak membuat hoaks apalagi bikin cerita horor

Satu hal yang paling parah dari sebuah informasi kecelakaan ataupun bencana adalah kehadiran pembuat hoaks. Apapun alasannya, sengaja membuat berita yang tidak benar adalah perbuatan yang sangat melanggar hukum.

Ingat, saat ini Indonesia sudah memiliki sederet peraturan, seperti UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang memungkinkan para pembuat hoaks dipidanakan. Maka jangan lagi sengaja membuat berita-berita yang tidak mendasar.

Apalagi buat netizen yang hobinya mencari sensasi dengan membuat karangan cerita alias fiksi. Jangan sampai kalian ikut berkontribusi dalam membuat fiksi horor dari tragedi yang seharusnya jadi bahan pelajaran buat kita semua.

Share: Cara Jadi Netizen Cerdas Saat Dapat Kabar Kecelakaan