Internasional

Biden Blak-blakan Soal Keputusan Tarik Mundur Pasukan AS dari Afghanistan

Admin — Asumsi.co

featured image
Pixabay

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, membela keputusannya dengan menarik pasukan militer dari Afghanistan. Tapi, dia mengaku cukup kaget dengan begitu cepatnya Taliban mengambilalih Afghanistan. 

“Saya berdiri tegak di belakang keputusan saya,” kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi.

Biden mengatakan, misi AS di Afghanistan “tidak pernah untuk membangun bangsa”. Ia juga mengatakan ancaman terorisme yang membawa militer AS ke negara tersebut telah menyebar jauh ke berbagai negara-negara lainnya. 

Alasan Biden

Dia mengakui bahwa kemenangan Taliban di seluruh Afghanistan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. Namun, kata Biden, salah jika memerintahkan pasukan Amerika terlibat dalam pertempuran lebih lanjut ketika pasukan Afghanistan sendiri tidak ingin melakukannya. 

Menurut VOANews, Biden melakukan perjalanan kembali ke Gedung Putih dari Camp David pada hari Senin (16/8), sehari setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari Afghanistan dan pejuang Taliban telah menguasai Ibukota Kabul, Afghanistan. 

Biden secara konsisten mempertahankan keputusannya untuk menarik semua pasukan AS dari negara itu pada 31 Agustus. Alasan lain yang membuat Biden yakin menarik pasukannya ialah militer Afghanistan sendiri terlihat seperti tidak ingin mempertahankan negaranya. 

“Satu tahun lagi, atau lima tahun lagi, kehadiran militer AS tidak akan membuat perbedaan jika militer Afghanistan tidak dapat atau tidak akan mempertahankan negaranya sendiri,” kata Biden. 

“Dan kehadiran Amerika tanpa akhir di tengah konflik sipil negara lain tidak dapat saya terima,” lanjutnya. 

Baca Juga: Perempuan Afghanistan di Bawah Taliban: Tak Boleh Sekolah, Bekerja, dan Keluar Rumah

Pasukan AS telah berada di Afghanistan selama hampir 20 tahun yang mencakup pemerintahan empat presiden AS. Biden mengumumkan pada bulan April bahwa semua pasukan AS akan pulang dari Afghanistan pada akhir Agustus dengan menolak rekomendasi Pentagon agar AS mempertahankan pasukan kecil di negara tersebut. 

Taliban melakukan serangan intensif di Afghanistan sejak awal Mei, saat AS dan sekutu NATO mulai menarik pasukan terakhir mereka yang tersisa dari negara itu. Serangan Taliban baru-baru ini memperoleh keuntungan teritorial dalam waktu lebih dari seminggu, yang berpuncak pada runtuhnya pemerintah Afghanistan. 

Kekacauan di Bandara 

AS mengendalikan kekacauan yang telah terjadi di Bandara Internasional Hamid Karzai karena ribuan orang mencoba melarikan diri dari Afghanistan. 

Sebuah video yang tersebar di media sosial pada Senin (16/8) menunjukkan sekelompok orang berlari di samping jet militer AS saat bersiap untuk berangkat dari bandara di Ibukota Kabul. Video lain juga tersebar menunjukkan setidaknya dua orang jatuh dari langit setelah pesawat lepas landas. 

Melansir dari Al Jazeera, para pejabat AS mengatakan mereka tetap berkomitmen untuk mengevakuasi warga Afghanistan, termasuk mereka yang membantu militer negara itu selama misi bertahun-tahun dan telah disetujui untuk mendapatkan visa imigrasi khusus. 

Namun, para pendukung telah mendesak pemerintah Biden untuk bertindak cepat karena kekhawatiran warga Afghanistan yang bekerja dengan AS bisa menjadi sasaran kekerasan di bawah pemerintahan yang dipimpin Taliban. 

AS dan negara-negara asing lainnya telah bergegas untuk menerbangkan personel diplomatik keluar dari Ibukota, tetapi seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa AS telah menghentikan sementara semua penerbangan evakuasi.

Share: Biden Blak-blakan Soal Keputusan Tarik Mundur Pasukan AS dari Afghanistan