Bisnis

Beda Kiblat, Ini Pendapat Elon dan Warren Tentang Uang Kripto!

Awan — Asumsi.co

featured image
Foto: Unsplash/Bermix Studio

Memiliki banyak kesamaan dari sisi harta dan tahta, ternyata Warren Buffet dan Elon Musk punya pandangan yang sangat berbeda terhadap uang kripto. Mereka pun saling tuding terkait bahaya dan keuntungan uang kripto. Bahkan, jika mengaitkan dengan usia Buffet yang mencapai 90 tahun atau disebut baby boomer, banyak kalangan yang menilai Buffet terlalu kolot dan konvensional, berbanding terbalik dengan Musk yang sangat berorientasi terhadap teknologi dan milenial.

Saat pertemuan besar perusahaan milik Warren Buffet, Berkshire Hathaway pada 1 Mei waktu Amerika Serikat, salah satu yang jadi fokus banyak orang adalah bagaimana tanggapan Buffet terkait booming uang kripto yang terjadi akhir-akhir ini. Apakah investor kawakan ini sudah bisa menerima uang kripto sebagai salah satu ladang investasi? Nyatanya tidak. Buffet dan Berkshire kompak bahwa uang kirpto bukan investasi.

Baca juga: Warren Buffet Kakek 90 Tahun yang Jadi Perhatian Investor

Mengutip Forbes (1/5/21),  Vice Chairman Berkshire Hathaway, Charlie Munger bahkan menyebut uang kripto dan Bitcoin menjijikan dan sangat kontra dengan perkembangan ekonomi dan kehidupan manusia. “Saya tidak menyambut baik alat tukar yang bermanfaat untuk tindakan kriminal,” ujar Munger dalam tanya jawab dengan investor.

Jawaban cukup menggelitik justru dilontarkan Buffet, dirinya yang sedari awal sudah kontra terhadap uang kripto menyebut dirinya tidak akan berkomentar banyak. Menurut Buffet ada ratusan ribu orang yang memiliki uang kripto dan pernyataan Buffet berpotensi menggerakkan harga uang kripto yang dapat merugikan banyak orang.

Sikap skeptis Buffet terhadap bitcoin sudah muncul sejak lama. Istilah-istilah skeptis terus diucapkan Buffet seperti menyebut Bitcoin adalah sebuah delusi hingga racun bagi investor. Buffet juga memastikan dirinya tidak akan pernah untuk memiliki uang kripto hingga kapanpun.

Dari dalam negeri beberapa tokoh kebijakan moneter senior juga masih meragukan uang kripto dapat menggantikan fungsi uang konvensional sebagai alat tukar. Halim Alamsyah, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia menyebut bahwa uang kripto akan sulit untuk menggantikan uang konvensional sebagai alat tukar. Dalam wawancaranya dengan CNBC awal bulan lalu, volatilitas yang sangat tinggi dari uang kripto akan sulit menjalankan fungsinya sebagai alat tukar. Terlebih Bank Indonesia sebelumnya juga sudah melarang penggunaan uang kripto sebagai alat tukar.

Elon Musk dan Masa Depan Investasi Uang Kripto

Berbanding 180 derajat, Elon Musk justru melihat uang kripto sebagai sebuah peluang. Bahkan, Musk dan Tesla menjadi salah satu pelopor yang menerima uang kripto sebagai alat tukar. Tesla dan Musk diketehuui menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran bagi mereka yang ingin membeli mobil Tesla. Walaupun mungkin pada praktiknya terlihat sulit karena memang nilai Bitcoin yang naik turun bak roller coaster.

Baca juga: Mengenal NFT, Teknologi Kripto yang Bikin Aset Digital Jelas Pemiliknya

Elon Musk juga pernah membuat geger dengan memborong Bitcoin hingga USD 1,5 miliar. Untuk membantah argumen skeptis terkait uang kripto yang tidak bisa menggantikan peran likuiditas dari uang, Elon musk membuktikannya dengan berhasil menjual 10% dari kepemilikan Tesla di uang kripto sebagai sumber likuiditas perusahaan. Tidak berhenti di sana, dari penjualan tersebut, Tesla mengantongi pendapatan hingga USD 101 juta.

Dengan posisi Musk saat ini sebagai kiblat dari uang kripto nampaknya sangat mudah baginya untuk memanfaatkan uang yang tak berfisik ini. Aksi pom-pom Musk terhadap uang kripto Dogecoin juga masih lekat dalam ingatan. Kala itu harga DogeCoin bahkan melesat hingga ribuan persen. Terbaru, Musk mengklaim dirinya sebagai The Dogefather dalam cuitannya Rabu pekan lalu. Sontak harga Dogecoin melesat hingga 20% saat itu.

Share: Beda Kiblat, Ini Pendapat Elon dan Warren Tentang Uang Kripto!