Demo Tolak Tambang Emas di Sulteng, 1 Warga Tewas Tertembak

Satu orang warga tewas tertembak saat demonstrasi menolak tambang di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. 

Polisi yang diduga melakukan pelanggaran disiplin hingga jatuh korban jiwa kini tengah diperiksa. 

Demo tolak tambang: Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didit Supranoto menjelaskan bahwa demo menolak tambang emas sudah dilakukan sebanyak tiga kali oleh warga. 

Demo dilakukan pada 17 Januari, 7 Februari dan 12 Februari. Demo yang terakhir dilakukan berujung ricuh.

Penutupan jalan pukul12.00 hingga 00.00 dilakukan oleh massa demonstran dalam demo pada 12 Februari lalu. Negosiasi antaran massa dengan polisi tidak berjalan mulus, sehingga tindakan tegas dilakukan. 

Korban jiwa: Mulanya, polisi ingin membubarkan massa yang menutup sejumlah ruas jalan dengan menembakkan gas air mata. Namun ternyata ada laporan masuk bahwa seorang demonstran tewas tertembak. 

“Sebelum penindakan atau belum pengamanan sudah diberikan arahan seluruh personil untuk tidak makan tolong senjata api ternyata setelah selesainya pengamanan ditemukan atau ada kabar 1 orang meninggal,” kata Didit. 

4 polisi diperiksa: Sejauh ini, ada empat anggota kepolisian yang tengah diperiksa oleh Propam Sulteng. 

Jika terbukti ada pelanggaran disiplin yang dilakukan, sanksi akan diberikan. Seluruh senjata api yang dibawa personel saat mengawal demo pun dikumpulkan.

Sejauh ini pun ada 59 orang yang diperiksa oleh kepolisian untuk dimintai keterangan. 

“Sangat disayangkan insiden ini. Namun kami bekerja profesional, siapa pun bersalah akan kami hukum sesuai aturan dan perundang-undangan berlaku,” kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufhariadi mengutip Antara. (alg)

Baca juga:

​Kronologi Ratusan Orang Blokir Sirkuit Mandalika Minta Pekerjaan ​

​Temui Warga Wadas, Ganjar Ajak Dialog Soal Polemik Bendungan Bener​

​Sosialisasikan Kemudahan Belanja Saham, Kaesang Promosikan Aplikasi Saham Rakyat​