Internasional

Upaya Pembunuhan PM Libya, Mobil Diberondong Peluru

Thomas — Asumsi.co

featured image
Reuters

Upaya pembunuhan Perdana Menteri Libya Abdulhamid al-Dbeibah terjadi pada Kamis (10/2/2022) dini hari. Mobil yang membawanya diberondong rentetan tembakan, saat Dbeibah dalam perjalanan pulang.

Kronologi kejadian: Situasi di Libya memang sedang memanas, usai terjadi pertikaian sengit antarkelompok menyangkut kendali kekuasaan pemerintah. Dikutip dari Reuters, Saat dalam perjalanan pulang ke kediamannya, mobil yang ditumpangi Dbeibah ditembaki dari sebuah kendaraan lain, yang kemudian kabur.

Beruntung, Dbeibah lolos tanpa cedera meski mobilnya dihantam serentetan tembakan yang disebut sebagai upaya pembunuhan. Saat ini kasus tersebut sedang dirujuk ke kejaksaan untuk diselidiki.

Krisis Libya: Upaya pembunuhan itu akan memperburuk krisis soal penguasaan kendali di Libya. Dbeibah telah menyatakan bahwa ia akan mengabaikan pemungutan suara, yang dijadwalkan berlangsung di parlemen kawasan timur pada Kamis, untuk melengserkannya.

Sebelumnya, Dbeibah dilantik sebagai kepala Pemerintah Kesatuan Nasional (GNU) pada Maret. Pemerintah yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa itu dibentuk untuk mengatur persiapan pemilihan pada Desember.

Sementara faksi-faksi yang bersaing telah berebut posisi setelah proses pemilihan berantakan di tengah perselisihan atas beberapa aturan.

Pencalonan presiden: Di antara regulasi yang menjadi perselisihan, salah satunya terkait  keabsahan Dbeibah untuk mencalonkan diri sebagai presiden –setelah ia dulu berjanji tidak akan mengikuti persaingan dalam pemilihan.

Hal ini ditentang parlemen, yang sebagian besar mendukung pasukan timur selama perang saudara berlangsung. Parlemen menyatakan GNU invalid. Akibatnya pemungutan suara akan dilangsungkan pada Kamis untuk menunjuk perdana menteri yang baru dalam rangka membentuk pemerintah.

Diakui PBB: Penasihat dari PBB untuk Libya serta negara-negara Barat mengatakan bahwa mereka tetap mengakui GNU. Untuk itu mereka mendesak lembaga-lembaga politik Libya untuk lebih memusatkan perhatian pada penyelenggaraan pemilihan.

Sementara itu, parlemen pada pekan ini mengatakan tidak ada pemilihan yang akan diselenggarakan pada 2022.

Baca Juga:

Pengamanan Erdogan Diperketat Usai Bom Ditemukan di Mobil Pengawal

Bertemu di Pakistan, Menlu Retno Tagih Janji Taliban

Diduga Stres, Warga Afghanistan Bakar Diri di Depan Kantor UNHCR

Share: Upaya Pembunuhan PM Libya, Mobil Diberondong Peluru