Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maaf kepada warga atas situasi yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers di Mapolda Jateng, Rabu (9/2/2022).
“Saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan khususnya kepada masyarakat Desa Wadas,” kata Ganjar Pranowo.
Sayangi aksi kekerasan: Ganjar juga menyesalkan tindakan represif aparat yang berujung kekerasan kepada warga yang menolak pengukuran lahan untuk pembebasan lahan proyek Bendungan Bener.
“Karena kejadian kemarin mungkin ada kekerasan betul-betul tidak diamankan. Saya minta maaf,” ujarnya.
Janjikan lepas warga: Ganjar juga berjanji akan melepas warga yang diamankan pihak kepolisian di tengah kegiatan. Sebelumnya, polisi mengungkap sebanyak 23 warga diamankan lantaran kedapatan membawa senjata tajam.
“Kemarin malam cukup intens komunikasi dengan pak kapolda untuk memantau perkembangan di Purworejo khususnya di Wadas. Kami sepakat masyarakat yang kemarin diamankan akan dilepas,” kata Ganjar.
Konsolidasi dengan warga: Ganjar Pranowo mengatakan khusus untuk Wadas diskusi masih di kedepankan. Pasalnya proses ini memang berjalan cukup lama.
“Khusus yang di Purworejo ini yang ingin kita dapatkan adalah aliran irigasi yang bisa mengairi Wadas. Barangkali tidak tersampaikan dengan baik,
maka kita konsolidasikan dengan baik. Kita selalu membuka ruang komunikasi dan diskusi,” ucap Ganjar menjelaskan.
Patuhi putusan hukum: Ganjar juga mengatakan putusan yang mempunyai hukum tetap harus dilaksanakan. Sebelumnya, warga yang menolak sudah melayangkan gugatan hukum hingga tingkat kasasi. Hasilnya gugatan tersebut ditolak.
“Itulah kenapa kita membuat tim dengan BPN, Polda, Bupati, untuk melaksanakan tugas-tugas kita sesuatu dengan yang direncanakan,” kata Ganjar.
Baca Juga:
Komnas HAM Ungkap Ganjar Pernah Upayakan Mediasi dengan Warga Terkait Kasus Wadas
23 Warga Wadas Ditangkap Saat Pengukuran Lahan Proyek Waduk Bener