Internasional

Budaya Sarapan Malaysia Resmi Masuk sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Takashi Miyazaki/Ilustrasi Hidangan

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengaku budaya sarapan pagi Malaysia sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Hal itu diumumkan Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia (MOTAC) melalui pernyataan yang diunggah di laman Facebook resmi, pada Kamis (5/12/2024).

Melalui pernyataannya MOTAC mengatakan, budaya sarapan pagi Malaysia ditatapkan sebagai warisan budaya pada Sesi ke-19 Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda di Asuncion, Paraguay yang berlangsung dari tanggal 2 hingga 7 Desember 2024.

Badan Penilai telah memutuskan bahwa ‘Budaya Sarapan Pagi di Malaysia’ berhasil memenuhi semua kriteria yang digariskan oleh Konvensi Perlindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO tahun 2023.

Penetapan itu dilakukan setelah National Heritage Department (JWN), otoritas Malaysia yang mengurusi warisan budaya nasional, menyerahkan dokumen nominasi ke sekretariat UNESCO pada 30 Maret 2023 silam. Ini merupakan nominasi pertama yang melibatkan kuliner dan gastronomi Malaysia.

“Budaya sarapan di Malaysia mencerminkan keragaman budaya, keharmonisan, keterlibatan dan penerimaan komunitas multietnis di Malaysia dan merupakan salah satu elemen warisan budaya takbenda yang sesuai dengan kriteria UNESCO, serta berdampak pada hubungan sosial. masyarakat serta mencerminkan kekuatan internal Malaysia sebagai negara multi-ras,” demikian bunyi keterangan MOTAC, seperti dikutip melalui The Rakyat Post.

Pengakuan ini sekaligus membuktikan komitmen MOTAC dalam melindungi warisan budaya takbenda, sejalan dengan Inti 3 Kebijakan Kebudayaan Nasional (DAKEN) Malaysia yang fokus pada pelestarian dan konservasi warisan budaya.

Sarapan di Malaysia adalah cerminan keanekaragaman budaya negara ini, yang terdiri dari berbagai etnis utama seperti Melayu, Cina, India, dan komunitas pribumi lainnya. Setiap kelompok memiliki hidangan khas yang berkontribusi pada kekayaan kuliner Malaysia. Semisal hidangan Melayu yang terdiri dari:

  1. Nasi Lemak: Hidangan nasional ini sering dijumpai di meja sarapan. Terdiri dari nasi yang dimasak dengan santan, sambal, ikan bilis goreng, kacang tanah, telur rebus, dan terkadang ayam atau rendang.
  2. Lempeng: Pancake ala Melayu yang disajikan dengan sambal atau kari.
  3. Kuih-Muih: Beragam kue tradisional seperti kuih seri muka, kuih koci, atau onde-onde, biasanya berbahan dasar kelapa, gula melaka, dan tepung beras.

Kemudian ada hidangan China, seperti:

  1. Dim Sum: Pilihan populer untuk sarapan di komunitas Cina, termasuk siu mai, har gow, dan mantou.
  2. Congee: Bubur nasi yang disajikan dengan topping seperti ikan asin, ayam, atau telur pitan.
  3. Youtiao: Cakwe yang sering dinikmati dengan kopi atau bubur.

Ada pula hidangan India:

  1. Roti Canai: Roti pipih yang lembut dan renyah, biasanya disajikan dengan kuah dhal, kari ayam, atau sambal ikan.
  2. Tosai (Dosa): Pancake fermentasi dari tepung beras dan lentil, sering disajikan dengan chutney kelapa dan sambar.
  3. Teh Tarik: Minuman pendamping sarapan yang sangat populer, terbuat dari teh yang dicampur susu kental dan “ditarik” hingga berbuih.

Terakhir ada hidangan pribumi dan wilayah Sabah & Sarawak, yakni:

  1. Hinava: Hidangan tradisional Kadazan-Dusun berupa ikan mentah yang diawetkan dengan jus limau dan rempah.
  2. Manok Pansoh: Ayam yang dimasak dalam bambu, populer di kalangan masyarakat Dayak Sarawak.
  3. Ambuyat: Hidangan berbasis sagu yang biasa disantap di Sabah dan Sarawak, sering dimakan dengan lauk berkuah.

Sarapan roti, croissant, atau kopi ala Barat juga semakin populer di negara itu, terutama di kota-kota besar. Restoran cepat saji pun menawarkan menu sarapan yang mudah diakses dan sesuai selera modern.

Baca Juga:

Sambil Lari Pagi, Ganjar Sapa Masyarakat hingga Sarapan Kupat Tahu di Bandung

Harga Madu Meroket Disebut Bikin Masyarakat Turki Tak Sarapan

Jokowi Ajak MBZ Sarapan Bareng, Gibran dan Kaesang Ikut

Share: Budaya Sarapan Malaysia Resmi Masuk sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO