Internasional

Harga Madu Meroket Disebut Bikin Masyarakat Turki Tak Sarapan

Muhammad Fadli — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi madu

Masyarakat Turki kini terpaksa memangkas anggaran rumah tangga imbas peningakatan biaya hidup. Hal tersebut membuat masyarakat Turki terpaksa mengurangi pengeluaran untuk sarapan.

“Daya beli warga turun signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan ini telah mengubah kebiasaan sarapan mereka,” kata Burak Yalcin, seorang petani lebah dari Provinsi Sivas di sebelah timur Turki, kepada Xinhua dikutip Antara.

Yalcin memamerkan banyak produk madu dari perusahaan keluarga di ajang Festival Sarapan (Breakfast Festival) di ibu kota, Ankara. Ia menyoroti pentingnya santapan paling esensial dalam sehari tersebut, bahkan di tengah krisis ekonomi.

Madu: Yalcin mengatakan dahulu madu merupakan bagian tak terpisahkan dari sarapan tradisional Turki. Namun, harganya yang naik membuat masyarakat menjauh dari nektar emas tersebut.

Bahkan, biaya setiap bahan utama sarapan khas Turki, seperti telur, susu, madu, sosis sapi fermentasi, mentega, zaitun, roti tomat, teh, dan kopi, semuanya melonjak dalam setahun terakhir.

“Dibanding tahun lalu, harga madu melonjak 300 persen karena biaya produksi dan transportasi,” kata Yalcin.

Harga Zaitun: Ia mengatakan bahan lain yang harus ada dalam sarapan Turki, yaitu buah zaitun, juga makin tak terjangkau di tengah kenaikan harga.

“Di wilayah kami, orang-orang biasa mengonsumsi empat atau lima jenis zaitun yang berbeda pada pagi hari, namun sekarang hanya satu jenis zaitun,” kata Tulay Zor warga Provinsi Aydin di sebelah barat Turki.

Produsen tersebut mengatakan bahwa harga zaitun naik lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir, dan tampaknya inflasi pada bahan makanan pokok tidak akan mereda dalam waktu dekat.

Baca Juga:

Geger Video Kepala BP2MI Minta Restu Tempur Lapangan ke Jokowi

Jokowi kembali Bicara Krisis Pangan

Jokowi: Krisis Pangan Tahun Depan Akan Lebih Gelap

Share: Harga Madu Meroket Disebut Bikin Masyarakat Turki Tak Sarapan