Sekelompok orang di Haiti membantai komunitas Voodoo di wilayah negara itu akibat dituduh menyantet anak ketua gang Micanor “Mikanò” Altès. Otoritas setempat menyebut bahwa Micanor dan anak buahnya membunuh lebih dari 180 orang penganut Voodoo di daerah Cité Soleil, wilayah dalam ibu kota negara itu Port-au-Prince, selama kurun 6-7 Desember 2024.
Jaringan Pembelaan Hak Asasi Manusia Nasional Haiti (RNDDH) menuding Micanor memerintahkan pembunuhan penduduk lanjut usia di daerah Wharf Jérémie, Cité Soleil karena mencurigai penduduk di sana mempraktikkan ilmu sihir guna membuat anaknya sakit.
“Pembantaian itu dipicu oleh penyakit parah yang diderita anaknya. Micanor meminta nasihat dari seorang pendeta Voodoo (‘bókò’) yang menuduh orang-orang lanjut usia di daerah itu mempraktikkan ilmu sihir dan menyakiti anak itu,” kata RNDDH dalam sebuah laporan, seperti dikutip melalui CNN, Selasa (10/12/2024).
Laporan itu menyebut, Micanor menembak dan membunuh sedikitnya 60 orang lanjut usia pada Jumat (6/12/2024). Kemudian di hari selanjutnya, ia dan kelompoknya membunuh sedikitnya 50 orang lagi dengan menggunakan parang dan pisau.
“Meskipun ia melakukan tindakan tersebut, anaknya yang sakit meninggal dunia,” katanya.
Mengutip sumber di daerah tersebut, Komite Perdamaian dan Pembangunan Haiti (CPD) juga mengatakan serangan tersebut menargetkan semua orang lanjut usia dan praktisi Voodoo yang, dalam imajinasi Micanor akan mampu memberikan kutukan buruk kepada putranya.
Komite itu bahkan menyebut bahwa kelompok Micanor membiarkan tubuh para korban dimutilasi di jalan-jalan.
Baca Juga:
Haiti Dikuasai Geng Bersenjata, Status Darurat Diberlakukan
Gempa 7,2 Guncang Haiti, Ratusan Korban Tewas
Ditembak Kelompok Tak Dikenal, Presiden Haiti Tewas di Rumah