Politik

Eks Caleg Hina IKN Baru, PKS: Tak Wakili Kami

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Mimbar Tube

Tayangan video mantan calon legislatif (caleg) dari Partai Keadilan Sejahera (PKS), Edy Mulyadi yang melontarkan pernyataan yang dinilai menghina Ibukota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur viral menjadi perbincangan warganet di jagat Twitter.

Kronologi: Dalam video yang diunggah akun @YRadiatno ini, memperlihatkan Edy tengah dikelilingi rekan-rekannya yang diduga juga kader PKS di dalam sebuah forum. Melalui pernyataannya, Edy dinilai menganalogikan pemindahan ibukota seperti memindahkan gedung ke tempat jin mebuang anak.

Lagi² orang PKS dengan enteng menghina tanah dan saudara sebangsaku di Kalimantan!!

Kalian memang bajing*n!! #BubarkanPKSpic.twitter.com/bbHIpR0nHk

— Aki Tulalit (@YRadianto) January 22, 2022

Pemilihan kata jin membuang anak inilah yang dipersoalkan warganet karena Edy dianggap menghina daerah Penajam Paser, Kalimantan Timur serta warga setempat.

“Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendirian lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak. Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain bangun di sana?” katanya dalam tayangan video tersebut.

Edy lalu bertanya kepada rekannya yang duduk di sebelah kirinya, soal ketertarikan pindah tempat tinggal dari Jakarta ke IKN baru yang kini resmi dinamakan Nusantara itu.

“Mana mau dia tinggal di Gunung Sahari pindah ke Kalimantan, Penajam sana untuk beli rumah di sana gue mau beli rumah baru. Mana mau?” cetusnya.

Dinilai Rasis: Masih dalam tayangan video yang sama, ucapan Edy itu terlihat mengundang tawa orang-orang yang ada di sekitarnya serta terdengar celetukan yang mengungkapkan hanya monyet yang mau pindah dan tinggal di Nusantara.

Pernyataan Edy tersebut menuai kecaman dari warganet. Bahkan, pengunggag videonya tak mampu menahan kegeramannya melalui keterangan cuitannya.

“Lagi-lagi orang PKS dengan enteng menghina tanah dan saudara sebangsaku di Kalimantan!!,” kicaunya.

Adapula warganet lainnya yang menilai Edy layak dipolisikan atas pernyataannya yang viral itu. Sebab, di dalam ucapannya mengandung nuasa kebencian dan rasisme.

“Warga kalimantan silakan adukan ke polisi, tuntutannya ujaran fitnah, kebencian, rasisme. Lengkap dah. Waktu dan tempat dipersilahkan,” cuit akun @RizkyYusufFern1

Warga kalimantan silakan adukan ke polisi, tuntutannya ujaran fitnah, kebencian, rasisme. Lengkap dah. Waktu dan tempat dipersilahkan

— RYFS (@RizkyYusufFern1) January 22, 2022

Sikap PKS: Humas DPP PKS Mabruri MA pun angkat bicara soal viralnya video Edy. Ia menegaskan kalau pernyataan yang disampaikan Edy sama sekali tidak mewakili partainya.

“Berkaitan dengan statement Edy Mulyadi pernah menjadi caleg PKS tentang ibukota negara yang baru. Sampai sekarang, saudara Edy Mulyadi bukan pejabat struktur PKS, tidak dalam possisi menyuarakan suara resmi pks ttg ibu kota negara,” katanya dalam pernyataan resmi di akun Instagram @pk_sejahtera.

A post shared by DPP PKS (@pk_sejahtera)

View this post on Instagram

Ia menegaskan, sikap resmi PKS terhadap IKN baru hanya disampaikan oleh para politikus yang ada di DPR dan para juru bicara yang ditugaskan oleh partai.

“Sehingga ucapan, statement beliau adalah murni pendapat pribadi. Adapun sikap resmi PKS tentang ibu kota negara sudah disuarakan secara jelas  oleh Fraksi PKS di DPR dan juga oleh para jubir yang bersuara di media,” pungkasnya.

Baca Juga

Share: Eks Caleg Hina IKN Baru, PKS: Tak Wakili Kami