Isu Terkini

Makna ‘Nusantara’ yang Telah Disetujui Sebagai Nama Ibu Kota Negara

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Novi Abdi

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan alasan “Nusantara” dipilih Presiden Joko Widodo sebagai nama Ibu Kota Negara (IKN).

Persoalan nama Nusantara ini disampaikan Suharso menyusul pemilihannya yang memicu silang pendapat di tengah publik, meski nama tersebut disetujui oleh Panitia Kerja Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (Panja RUU IKN).

Realitas Indonesia: Panja RUU IKN menyetujui Nusantara sebagai nama Ibu Kota Negara setelah delapan fraksi menyampaikan persetujuannya. Akan tetapi, Fraksi PKS dan DPD RI meminta agar penggunaan nama Nusantara untuk ibu kota baru ditunda.

Soal pemilihan nama, Suharso menerangkan Nusantara merupakan konsep aktualisasi atas wilayah geografi sebuah negara yang di dalamnya terdapat pulau-pulau yang disatukan oleh lautan. Menurutnya, nama ini sana sekali tidak merepresentasikan etnis atau bahasa suku tertentu di negeri ini.

“Pulau-pulau yang disatukan lautan itu menunjukkan bahwa bangsa Indonesia merupakan negara maritim. Jadi Nusantara itu konsep kesatuan yang bersedia mengakomodasi kemajemukan. Melalui nama Nusantara itu mengungkapkan realitas Indonesia,” jelasnya seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/1/2022).

Tunggu penjelasan: Wakil Ketua Pansus RUU IKN Junimart Girsang saat memimpin Rapat Panja RUU IKN di Kompleks Parlemen Jakarta mengatakan ada 8 fraksi setuju, satu fraksi menunda untuk menunggu penjelasan dari pemerintah soal pemilihan nama ini.

“Menyangkut nama Ibu Kota Negara bernama Nusantara, catatan kami  yaitu Fraksi PKS dan DPD RI menunggu penjelasan pemerintah,” katanya.

Namun, ia mengatakan Daftar Inventarisir Masalah (DIM) Pasal 1 ayat 2 RUU IKN sudah selesai sambil menunggu penjelasan tertulis dari pemerintah soal pemilihan nama ini, seperti yang diminta Fraksi PKS dan DPD RI.

Memori penjelasan: Sementara itu, anggota Pansus RUU IKN Sarmudji mengatakan Fraksi Golkar meminta pemerintah perlu membuat memori penjelasan khusus untuk nama Nusantara sebagai IKN.

Ia menilai memori penjelasan itu sangat penting supaya pemaknaannya dapat dijelaskan dan diterima masyarakat dengan baik, bukan sekadar memicu tafsir semata.

“Memang sejarahnya nama Nusantara tidak dipilih untuk nama negara, namun semakin ke sini, nama itu semakin baik dan positif, misalnya cita rasa Nusantara, Islam Nusantara. Itu artinya nama Nusantara semakin diterima dengan baik oleh semua kalangan,” ujarnya.

Kata sakti: Anggota Pansus RUU IKN Fraksi PKB Yanuar Prihatin menimpali Nusantara merupakan kata sakti karena dari nama itu muncul makna kebangkitan dan kejatuhan.

Ia menilai saat ini nama Nusantara dibutuhkan untuk sesuatu yang hebat bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Namun menurutnya, penjelasan pemerintah soal pemilihan namanya tetap perlu disampaikan ke masyarakat.

“Kami setuju namun aspek historis dan filosofis nama Nusantara perlu penjelasan dalam memori penjelasan,” ucapnya. (zal)


Baca Juga:

Jokowi Beri Nama Ibu Kota Negara Baru ‘Nusantara’

​​Pansus Tegaskan Pembangunan IKN Tidak Bebani APBN

Jokowi Ingin IKN Baru Bisa Menjadi Kota Pusat Inovasi

Share: Makna ‘Nusantara’ yang Telah Disetujui Sebagai Nama Ibu Kota Negara