Eks Striker Naturalisasi Timnas Beto Goncalves Jadi Korban Penjambretan di Bali

Mantan penyerang tim nasional Indonesia, Beto Goncalves menjadi korban penjambretan di Jalan Raya Basangkasa, Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Kejadian tersebut dialami pemain naturalisasi itu pada Minggu (16/1/2022).

Dijambret saat naik motor: Menurut cerita dari sang istri, Roesmalia Dewi, striker yang kini membela Madura United itu menjadi korban penjambretan saat mengendarai motor bersama anaknya pada malam hari.

“Guys hati-hati yang naik motor malam-malam, 30 menit yang lalu suami saya kena curi kalung emasnya di kawasan Jl Raya Basangkasa. Puji Tuhan tidak kenapa-napa,” tulis Dewi pada Instagram story @dewcosta.

Lokasi kejadian: Adapun lokasi kejadian yang dimaksud berkisar 1,7 kilometer dari hotel tempat skuad Madura United menginap. Beto sendiri sedang mempersiapkan diri bersama timnya menghadapi PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1 , Selasa (18/1/2022).

Kronologi kejadian: Lewat story dalam instagramnya @betogoncalves9, pemain berusia 41 tahun itu sedang mengendarai motor bersama putrinya. Saat itu ia didekati dua orang tidak dikenal yang langsung merampas kalung emas miliknya.

“Dua pencuri itu dengan motor, sampai dorong saya dan anakku kita juga di atas motor, hampir jatuh. Untung kita gak jatuh,” tulisnya.

Dua pencuri itu menarik kalung sampai baju Beto robek. Beto meminta bantuan warganet apabila menemukan kalung yang dicurinya.

Polisi tunggu laporan: Kapolsek Kuta Kompol Orpa Takalapeta mengatakan hingga saat ini belum menerima laporan terkait dugaan penjambretan yang dialami eks striker naturalisasi timnas itu.

Kompol Orpa meminta Beto membuat laporan, lantaran polisi belum bisa melakukan penyelidikan lebih jauh sebelum ada laporan dari terduga korban.

“Kami tunggu pihak korban melapor. Nantinya laporan itu bisa menjadi dasar kami melakukan penyelidikan,” kata Kompol Orpa, Senin (17/1/2022).

Baca Juga:

​Aksi Pamer Kelamin Eks Striker Timnas Berbuah Denda Rp50 Juta

Iwan Bule Bantah Shin Tae-yong Tersinggung Dikritik PSSI

Sekelompok Pemuda Serang Satu Keluarga di Makasar, Jakarta Timur