Olahraga

Jelang MotoGP Mandalika, 2.000 Kamar Hotel di Lombok Barat Sudah Dipesan

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
Antaranews

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Saepul
Akhkam, memastikan sebanyak 2.000 kamar hotel di kawasan wisata Senggigi sudah
dipesan wisatawan yang akan menonton MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika pada
18-20 Maret 2022.

“Sebanyak 2.000 kamar hotel yang ada di kawasan
Senggigi sudah ‘full booking’ pada Maret nanti,” kata Saepul Akhkam
seperti dilansir Antara.

Ia mengatakan perhelatan balap motor internasional itu
diperkirakan akan menarik 100 ribu wisatawan domestik dan mancanegara.

Akomodasi Sementara: Untuk mengantisipasi ketersediaan
akomodasi di Lombok, kata Akhkam, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
mendorong munculnya akomodasi sementara di Lombok untuk menampung penonton
MotoGP.

Opsi yang ditawarkan, antara lain penginapan di tenda atau
glamping. Selain itu, kapal pesiar yang bersandar di Dermaga Pelabuhan Lombok
akan digunakan sebagai akomodasi sementara.

“Bila kapasitas di Lombok dirasa masih tidak cukup
menampung kebutuhan, maka pemerintah mewacanakan akan mengarahkan wisatawan
untuk tinggal di Bali atau destinasi sekitar NTB,” ujarnya.

Homestay: Menyikapi hal tersebut, kata dia, pihaknya
berusaha mendorong desa wisata di Kabupaten Lombok Barat untuk menyiapkan
akomodasi rumah penginapan (homestay) berbasis rumah warga. Langkah itu sebagai
alternatif jangka pendek untuk menjawab kekhawatiran soal jumlah kamar yang
belum terjawab, terutama menjelang gelaran MotoGP.

“Kami ingin menjawab kekhawatiran banyak pihak dengan
melakukan kerja nyata, kita sekarang sedang menyiapkan proses penyediaan
homestay berbasis rumah warga,” ucapnya.

Menurut dia, solusi ketersediaan penginapan untuk jangka
pendek itu akan berkelanjutan karena event nasional dan internasional di Pulau
Lombok tidak hanya sekali.

Untuk jangka panjangnya, kata dia, yakni bagaimana agar
sapta pesona dapat hidup berkembang dan terimplementasikan sampai ke level
desa.

Perputaran Uang: Secara ekonomi, Akhkam berharap perputaran
uang dari berbagai event tersebut jangan hanya di satu tempat, tapi bagaimana
efek domino event besar seperti MotoGP dan event lainnya dapat dirasakan
langsung masyarakat.

“Jadi kita tidak bicara retribusi daerah, tidak
berbicara tentang pendapatan asli daerah saja, tapi yang kita bicarakan adalah
bagaimana multiplier efek dapat dirasakan langsung masyarakat,” katanya. (JP)

Baca Juga

Share: Jelang MotoGP Mandalika, 2.000 Kamar Hotel di Lombok Barat Sudah Dipesan