Lebih dari 100 gerai jaringan restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) di Malaysia tutup sementara menyusul setengah tahun aksi boikot warga Negeri Jiran terhadap gerai makanan cepat saji asal Amerika Serikat (AS) itu.
Melansir The Edge Malaysia, sudah ada 108 gerai yang menghentikan operasinya sejak Sabtu (27/4/2024). Menurut situs web KFC Malaysia, total terdapat lebih dari 600 restoran KFC di negara itu.
Diketahui pengelola KFC di Malaysia dipegang oleh QSR Brands (M) Holdings Bhd. Pihak QSR belum mengonfirmasi secara langsung kabar penutupan puluhan gerai tersebut. Kabar penutupan puluhan gerai KFC hanya didapat dari keterangan di Google Maps.
KFC, bersama dengan beberapa merek global lainnya seperti Starbucks dan McDonald’s, menghadapi boikot yang intens karena konon mendukung atau dianggap memiliki hubungan dengan Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
QSR, yang memiliki dan menjalankan waralaba KFC di Malaysia, juga mengoperasikan restoran di Singapura, Brunei, dan Kamboja, serta lebih dari 480 gerai Pizza Hut di Malaysia dan Singapura.
Kelantan menjadi wilayah yang paling terkena dampaknya dengan hampir 80 persen atau sebanyak 21 gerai menghentikan operasinya untuk sementara, diikuti oleh 15 gerai di Johor.
Cabang investasi negara bagian Johor, Johor Corporation (JCorp) adalah pemegang saham terbesar di QSR, yang bersama dengan unitnya KFC Holdings (M) Bhd diambil alih pada bulan Februari 2013.