Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengungkap keuntungan perusahaan persenjataan nasional itu mengalami peningkatan akibat peningkatan penjualan di 2023. Mose mengatakan, peningkatan penjualan ini didorong oleh kecamuk konflik global yang melanda wilayah Timur Tengah.
Hal itu diutarakan dalam acara peringatan HUT Ke-41 PT Pindad di Bandung, Jawa Barat pada Senin (29/4/2024).
“Order-order yang datang dari luar, yang kita tidak tahu mungkin terkait dengan konflik global meningkat. Terutama untuk amunisi 556 dan 762, begitu juga dengan senjata maupun kendaraan tempur,” ujar Mose, seperti dikutip lewat ANTARA.
Dia menjelaskan, kenaikan penjualan terjadi dari Rp6,4 triliun penjualan di 2022 menjadi Rp7,98 triliun di 2023.
Kenaikan penjualan yang meningkat juga secara otomatis meningkatkan laba Pindad. Mose bilang, laba perusahaannya semua Rp101,6 miliar menjadi Rp120,7 miliar.
Dia menambahkan kenaikan penjualan dan laba Pindad tidak hanya diperoleh dari pemesanan dalam negeri, melainkan juga negara-negara yang tengah menghadapi konflik global di Timur Tengah, seperti Amerika Serikat (AS).
Mose juga menjelaskan pihaknya tengah berusaha meningkatkan tingkat kadar dalam negeri (TKDN) yang saat ini berada di atas 50 persen. Terutama pada produk senjata dan kendaraan tempur.