Romo Magnis Singgung Presiden Bagikan Bansos untuk Kampanye Paslon, Ibarat Karyawan Curi Uang Kas Toko

Saksi Ahli dari Paslon 03, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Franz Magnis-Suseno atau Romo Magnis menyinggung pembagian bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelang hari H pencoblosan Pemilu 2024. Romo Magnis menyebut aksi itu sebagai upaya presiden untuk memenangkan pasangan capres-cawapres tertentu pada Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan dia saat memberikan keterangan pada sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Romo Magnis mengumpamakan aksi presiden yang menggunakan kekuasaan dalam membagikan bansos untuk memenangkan pasangan capres tertentu sama dengan pegawai yang mencuri uang di toko.

“Kalau presiden berdasarkan kekuasaannya begitu saja mengambil bansos untuk dibagi-bagi dalam rangka kampanye paslon yang mau dimenangkannya, maka itu mirip dengan seorang karyawan yang diam-diam mengambil uang tunai dari kas toko. Jadi itu pencurian ya pelanggaran etika,” ujar Romo Magnis, seperti dilihat melalui siaran langsung di saluran Youtube MK RI.

Menurutnya presiden telah kehilangan etika jika sampai hal itu terjadi. Sebab menurutnya seorang pemimpin negara seharusnya melayani semua masyarakat.

“Itu juga tanda bahwa dia sudah kehilangan wawasan etika dasarnya tentang jabatan sebagai presiden, yaitu bahwa kekuasaan yang ia miliki bukan untuk melayani diri sendiri melainkan melayani seluruh masyarakat,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Romo Magnis juga menyoroti adanya keberpihakan presiden dalam Pemilu. Menurut dia, seharusnya presiden tidak menggunakan kekuasaannya untuk mengarahkan aparat negara agar mendukung salah satu paslon.

Untuk itu Romo Magnis menegaskan bahwa presiden seperti itu telah melanggar etika secara berat. “Dia secara berat melanggar tuntutan etika bahwa dia tanpa membedakan-bedakan adalah presiden semua warga negara termasuk semua politisi,” katanya.