Israel Bangun Palang Besi Cegah Warga Palestina Ibadah di Masjid al-Aqsa

Israel memasang penghalang besi di tiga gerbang masuk menuju Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki. Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk keras Israel yang membangun palang besi untuk mencegah warga Palestina ibadah di Masjid al-Aqsa.

Kementerian Luar Negeri Palestina menganggap Tindakan Israel merupakan upaya untuk mengubah realitas sejarah, hukum, dan politik Masjid al-Aqsa. Kementerian Luar Negeri Palestina menilai pemasangan penghalang besi sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.

Kementerian Luar Negeri Palestina meminta bantuan komunitas internasional untuk menghentikan pelanggaran Israel terhadap Yerusalem dan tempat-tempat suci umat Kristen dan Muslim.

Kelompok Palestina Hamas juga mengecam tindakan Israel itu dengan menyebutnya ‘usaha keji’ untuk mencegah jamaah mencapai Masjid al-Aqsa selama bulan Ramadan.

Sebelumnya, polisi Israel memasang apa yang mereka sebut memperkuat personelnya di gerbang menuju Masjid al-Aqsa pada Kamis (14/3/2024). Polisi Israel membantah memberikan penghalang di depan jamaah.

Israel telah membatasi jamaah Palestina masuk ke Masjid al-Aqsa di tengah ketegangan yang meningkat di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki. Israel membalas serangan Hamas dengan mengepung Jalur Gaza sejak Sabtu (7/10/2023), yang menewaskan lebih dari 31.000 orang.

Diketahui, masjid al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut kawasan itu sebagai Bukit Bait Suci. Mereka mengklaim bahwa tempat itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.