Isu Terkini

Pemerintah Imbau Masyarakat Tidak Panic Buying Jelang Puasa

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
AntaraFoto Raisan Al Faris

Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta masyarakat untuk tenang dan tidak panic buying menjelang puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah, karena stok komoditas pangan pokok dijamin aman.

“Kementerian Perdagangan berharap masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kebutuhan beras masyarakat untuk dikonsumsi,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim, Senin (5/3/2024), dilansir dari Antara.

Menurut Karim, masyarakat panic buying bukan karena ketiadaan beras, melainkan ingin memperoleh harga yang lebih murah. Kata dia, fenomena ini justru bisa menyebabkan harga semakin memburuk.

Panic buying bisa mempengaruhi harga menjadi lebih buruk lagi,” tutur Karim.

Ia berharap masyarakat berbelanja dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhannya. Jika merasa takut dengan harga beras naik, kata dia, pemerintah sudah menyiapkan alternatif beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog.

“Bahkan juga sekarang, yang tahun lalu (SPHP) tidak ada di retail modern, ini juga tersedia,” ucapnya.

Senada, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani juga meminta masyarakat tidak belanja berlebihan yang bisa menimbulkan food waste atau sampah makanan.

“Jangan sampai menimbulkan food waste karena terlalu kalap belanjanya,” ujar Rachmi.

Ia menyebut, bantuan pangan untuk beras masih akan terus diserahkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) hingga bulan Juni.

“Sebentar lagi juga akan rilis bantuan keluarga yang berisiko stunting, itu berupa ayam 1 kg dan telur 10 butir. Ini akan diberikan untuk 1,4 juta keluarga risiko stunting,” tutur Rachmi.

Ia berharap bantuan pangan dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir karena cadangan pangan pemerintah siap memberikan peningkatan ketersediaan untuk memenuhi kebutuhan.

Sebelumnya, Kemendag telah menerbitkan izin impor beras 1,6 juta ton untuk melengkapi stok cadangan beras pemerintah (CBP). Karim mengatakan, persetujuan impor tersebut menambah jumlah impor beras 2 juta ton yang telah ditetapkan pemerintah.

Share: Pemerintah Imbau Masyarakat Tidak Panic Buying Jelang Puasa