Covid-19

Fakta-Fakta Temuan Perdana Kasus Omicron di Jawa Timur

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
antarafoto.

Jawa Timur mendeteksi pasien perdana yang terpapar virus corona varian baru Omicron. Kepala Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Maria Inge Lusida menyebut pasien tersebut diketahui baru melakukan perjalanan dari Pulau Bali. 

“Iya berlibur ke Bali,” kata Prof Inge kepada wartawan, Minggu (2/1) seperti diberitakan Detik.

Diperiksa sejak 28 Desember: Inge mengatakan pihaknya telah menerima sampel pasien dengan CT Value rendah tersebut pada Selasa 28 Desember 2021. Tim, kata dia, menyimpan kecurigaan terhadap deteksi tersebut, untuk itu pihaknya kemudian langsung melakukan whole genome sequencing. 

“Tanggal 28 [Desember 2021], kami screening, curiga. Tadi malam kepastiannya (terdeteksi Omicron),” ucapnya. 

Serahkan ke Menkes: Inge menolak memberikan komentar lebih jauh soal temuan kasus Omicron perdana di Jatim ini. ITD Unair, kata dia, menyerahkan sepenuhnya penjelasan lebih jauh kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. 

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim per Sabtu (1/1) terjadi pertambahan kasus Covid-19 sebanyak 15 pasien. Menjadikan total kasus aktif sebanyak 98 pasien.

Sedangkan secara kumulatif total kasus Covid-19 di Jatim berjumlah 400.081 orang, sebanyak 370.237 sembuh dan 29.746 meninggal dunia.

Antisipasi ketat: Jubir Satgas COVID-19 Jatim Dr Makhyan Jibril mengatakan, saat ini langkah yang harus lakukan adalah bersama-sama berupaya agar Omicron tidak meluas di Jatim. Jangan sampai terjadi penularan lokal.

“Langkah kita sekarang harus waspada. Apa yang harus kita lakukan kolaborasi lagi, supaya Omicron tidak meluas di Jatim. Tidak terjadi penularan lokal,” kata Jibril.

“Ya, meskipun Omicron terus diteliti, sekarang ini Omicron untuk pasien yang sudah divaksin dari temuan di dunia banyak yang melaporkan tidak membahayakan. Sambil tracing, kita telusuri virus ini maupun pola penyebarannya secara pararel vaksinasi. Orang yang belum vaksin, lansia-lansia,” tambahnya.

Telah menyebar transmisi lokal: Sebelumnya, Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman menduga bahwa penyebaran Omicron di Tanah Air sudah terjadi sejak November.

“Ini bukan hal yang aneh selain juga memberi pesan bahwa sebelum-sebelumnya ketika apakah awal November sampai pertengahan November sampai Omicron sudah diketemukan dan dilaporkan secara resmi ya itu kan sudah menyebar sebetulnya Omicron ini ke mana-mana,” kata Dicky akhir pekan lalu.

Menurutnya, ketika Omicron ditemukan pertama kali bukan berarti virus varian tersebut lahir saat itu juga.

“(Omicron) dia lahir bisa 3-4 minggu jauh sebelumnya. Dan sekarang ada WNA-WNI yang datang terus membawa Omicron kan itu bisa terjadi juga di awal November ketika masa karantina kita masih di bawah 5 hari, ketika juga kan PCR kita yang belum dilengkapi dengan Bio Marker,” ucapnya.

Baca juga:

Total 137 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek usai Libur Tahun Baru

Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Bertambah 96 Orang, Total 825 Dirawat

Kasus Perdana Corona Varian Omicron di Jawa Timur, Pasien Domisili Surabaya

Share: Fakta-Fakta Temuan Perdana Kasus Omicron di Jawa Timur