Sains

Studi Anjurkan Menulis Pakai Tangan Supaya Otak Tidak Tumpul

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Hannah Olinger/Menulis

Sebuah penelitian terbaru yang terbit di jurnal Frontiers in Psychology mengungkapkan, menulis dengan tangan dapat meningkatkan pembelajaran dan memori.

Setelah mencatat aktivitas otak 36 mahasiswa, para peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia (NTNU) menyimpulkan bahwa mengetik mungkin lebih cepat dibandingkan menulis dengan tangan, tetapi kurang merangsang otak.

“Temuan utama kami adalah bahwa tulisan tangan mengaktifkan hampir seluruh otak dibandingkan dengan mengetik, yang hampir tidak mengaktifkan otak. Otak tidak terlalu tertantang ketika menekan tombol pada keyboard dibandingkan ketika membentuk huruf-huruf dengan tangan,” ujar Audrey van der Meer, rekan penulis studi dan profesor neuropsikologi di NTNU, dilansir dari NBC News.

Secara khusus, penelitian ini menemukan bahwa menulis dengan tangan memerlukan komunikasi antara korteks visual, sensorik, dan motorik otak. Orang yang menulis dengan pena digital harus memvisualisasikan huruf. Kemudian, menggunakan keterampilan motorik halusnya untuk mengontrol gerakannya saat menulis.

“Saat Anda harus membentuk huruf dengan tangan, huruf ‘A’ akan terlihat sangat berbeda dari huruf ‘B’ dan memerlukan pola gerakan yang sangat berbeda,” tutur Audrey van der Meer.

Sebaliknya, saat mengetik, sebagian besar tombol terlihat sama, apa pun hurufnya. Hasilnya, penelitian tersebut menemukan, mengetik memerlukan lebih sedikit aktivitas otak pada korteks visual dan motorik.

“Karena hanya sebagian kecil otak yang aktif saat mengetik, otak tidak perlu berkomunikasi antar area berbeda,” ucapnya.

Sebelumnya, Audrey van der Meer pernah mempublikasikan penelitian yang mengungkapkan bahwa otak anak dan orang dewasa lebih aktif saat menulis dengan tangan dibandingkan saat mengetik. Sebuah studi tahun 2017 dari Indiana University juga menunjukkan bahwa menulis dengan tangan dapat menghubungkan keterampilan visual dan motorik, yang mungkin membantu anak-anak mengenali huruf dengan lebih baik.

Selama ini, ada beragam bukti mengenai apakah mencatat di kertas versus di laptop dapat membantu orang mengingat dan memahami informasi dengan lebih baik di kelas atau meningkatkan kinerja mereka dalam ujian.

“Sulit juga untuk mengetahui apakah atau bagaimana aktivitas otak dalam studi baru ini dapat diterjemahkan ke dalam peningkatan pembelajaran atau memori di kehidupan nyata,” ujar Ramesh Balasubramaniam, ahli saraf di University of California, Merced, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Seperangkat standar akademik Common Core yang diadopsi oleh sebagian besar negara bagian di Amerika Serikat (AS) menyerukan anak-anak untuk belajar tulisan tangan di taman kanak-kanak dan kelas satu. Di sisi lain, menetapkan tonggak pengetikan untuk siswa kelas empat, lima dan enam.

Profesor pendidikan di USC Rossier School of Education Morgan Polikoff menilai, menulis dengan tangan bisa lebih bermanfaat bagi beberapa anak dibandingkan anak lainnya.

“Beberapa anak mungkin memiliki masalah motorik halus, jadi menulis tangan akan menjadi tantangan bagi mereka. Disisi lain, ada beberapa bukti bahwa tulisan tangan, terutama tulisan tangan kursif, sangat bermanfaat bagi siswa penderita disleksia,” tutur Polikoff.

Share: Studi Anjurkan Menulis Pakai Tangan Supaya Otak Tidak Tumpul