Isu Terkini

Riset: Patah Hati Bisa Sembuh dengan Rutin Olahraga Lari

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Saiph Muhammad/Love

Kita mungkin mengalami nyeri dada mendadak dan intens sebagai reaksi terhadap peristiwa yang membuat stres secara emosional. Di antaranya, mungkin karena kematian orang yang dicintai, perceraian, perpisahan fisik, pengkhianatan kekasih tersayang, atau cinta ditolak.

Dilansir dari American Heart Association, patah hati dalam kehidupan nyata dapat menyebabkan masalah jantung. Sindrom patah hati atau kardiomiopati akibat stres atau kardiomiopati takotsubo mungkin salah didiagnosis sebagai serangan jantung karena gejala dan hasil tesnya serupa.

Tes menunjukkan perubahan dramatis dalam ritme dan zat darah yang merupakan ciri khas serangan jantung. Namun, tidak seperti serangan jantung, tidak ada bukti adanya penyumbatan arteri jantung.

Sindrom Pata Hati

Pada sindrom patah hati, sebagian jantung membesar untuk sementara dan tidak dapat memompa dengan baik. Sedangkan bagian jantung lainnya berfungsi normal atau dengan kontraksi yang lebih kuat. Para peneliti terus mempelajari lebih lanjut tentang penyebabnya serta cara mendiagnosis dan mengobatinya.

Kabar buruknya sindrom patah hati dapat menyebabkan kegagalan otot jantung yang parah dan bersifat jangka pendek. Sementara kabar baiknya sindrom patah hati biasanya bisa diobati. Kebanyakan orang yang mengalaminya akan sembuh total dalam beberapa minggu dan memiliki risiko rendah untuk terulang kembali.

Salah satu cara untuk mengatasi patah hati adalah dengan rutin olahraga lari. Dilansir dari Mind Body Green, sebuah penelitian tahun 2010 mengungkapkan, bahwa ketika mengalami patah hati, respons otak kita mirip dengan respons penghentian kokain. Dengan kata lain, Anda memerlukan semua bahan kimia untuk dapat membuat merasa nyaman.

Berolahraga

Psikolog Dr. Alice Domar merekomendasikan berolahraga secara teratur selama masa patah hati untuk menghilangkan stres dan melepaskan endorphin.

Menurut Alice, berlari benar-benar dapat membuat Anda bersemangat dan setiap emosi positif sangat berarti di saat-saat kesedihan yang ekstrem.

“Berlari cenderung menyibukkan pikiran Anda lebih menyeluruh dibandingkan bentuk olahraga lain yang kurang intens,” tutur Alice.

Alice memperingatkan agar tidak lari berlebihan. “Berlari 30 hingga 60 menit sehari selama lima hari akan berdampak baik pada tekanan mental Anda,” ucapnya.

Share: Riset: Patah Hati Bisa Sembuh dengan Rutin Olahraga Lari