Internasional

Google dan Amazon Kembali PHK Massal, Dampak Dari AI

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Greg Bulla /Google

Induk perusahaan Google, Alphabet Inc. mengumumkan pemecatan terhadap ratusan karyawannya demi efisiensi operasional, Rabu (10/1/2024).

Melansir Reuters, Google mengatakan akan memberhentikan ratusan orang di unit Asisten Suara, sementara beberapa ratus peran di tim perangkat keras yang bertanggung jawab atas Pixel, Nest, dan Fitbit akan dihilangkan, dan sebagian besar orang di tim augmented reality (AR) akan diberhentikan. Ratusan peran dalam tim teknik pusat raksasa pencarian tersebut juga terkena dampak PHK tersebut.

“Sepanjang paruh kedua tahun 2023, sejumlah tim kami melakukan perubahan untuk menjadi lebih efisien dan bekerja lebih baik, serta menyelaraskan sumber daya mereka dengan prioritas produk terbesar mereka,” kata pihak Google dalam sebuah pernyataan.

“Beberapa tim terus melakukan perubahan organisasi seperti ini, yang mencakup beberapa penghapusan peran secara global,” tambahnya.

Diketahui, Google membeli perusahaan pelacakan kesehatan dan kebugaran Fitbit seharga 2,1 miliar dolar AS pada tahun 2021 silam. Sepanjang perjalananya perusahaan itu terus meluncurkan versi baru Pixel Watch, produk yang bersaing dengan beberapa perangkat Fitbit dan juga Apple Watch.

Alphabet telah berencana untuk memangkas 12.000 pekerjaannya sejak awal tahun lalu. Pada September 2023, Alphabet memiliki 182.381 karyawan secara global.

Rencana PHK massal juga dialami Amazon. Perusahaan yang dikomandoi Andy Jassy itu mengumumkan akan memberhentikan beberapa ratus karyawan dalam operasi streaming dan studionya. Kabar tersebut bersumber dari catatan internal yang dikirim pada Rabu (10/1/2024).

Pengumuman tersebut disampaikan pada hari yang sama ketika perusahaan live streaming, anak perusahaan Amazon, Twitch mengungkapkan bahwa mereka akan memberhentikan sekitar 35 persen tenaga kerjanya. Angka itu sekitar 500 karyawan.

Amazon pada tahun lalu juga memangkas lebih dari 27.000 pekerjaan sebagai bagian dari gelombang PHK di bidang teknologi di AS.

“Kami telah mengidentifikasi peluang untuk mengurangi atau menghentikan investasi di bidang tertentu sambil meningkatkan investasi kami dan fokus pada konten dan inisiatif produk yang memberikan dampak paling besar,” kata Wakil Presiden Senior Prime Video dan Amazon MGM Studios, Mike Hopkins kepada karyawan.

Diduga Akibat AI

PHK massal yang terjadi pada raksasa teknologi itu ditengarai akibat teknologi kecerdasan buatan atau AI. Sebab insiden itu bertepatan saat perusahaan seperti Microsoft dan Google bertaruh pada peningkatan adopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) generatif menyusul keberhasilan ChatGPT Open AI.

Google sendiri diketahui telah meluncurkan model kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) terbaru bernama Gemini. Model AI baru terdiri dari tiga versi, yakni Pro, Ultra, dan Nano, dengan versi Pro telah dapat diakses dan varian Ultra dijadwalkan untuk dirilis pada awal tahun ini.

Melansir Fortune India pada Desember lalu, CEO Google, Sundar Pichai mengatakan pihaknya terus berinvestasi pada alat, model fondasi, dan infrastruktur terbaik serta menghadirkannya pada produk dan layanan mereka.

Baca Juga:

Pangkat Kepala RSPAD dan Danpuspomad Bakal Diturunkan Jadi Bintang Dua

Relawan Ganjar-Mahfud Ganti Baru Keranda Rusak Milik Warga Desa Kediri di Lombok Barat

Wilayah Mekkah Makin Menghijau, Dalam 5 Bulan Meningkat 6 Kali Lipat

Share: Google dan Amazon Kembali PHK Massal, Dampak Dari AI