Isu Terkini

Fakta Banjir Jatinangor: Imbas Tol Cisumdawu, Rendam Tiga Desa

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
Antara Foto/Novrian Arbi/aww

Tiga desa di Jatinangor, Sumedang terendam banjir. Tak sedikit warga yang terdampak. Bahkan ada yang menyelamatkan diri dengan naik ke atap rumah.

Meski sekarang sudah surut, banjir berpotensi kembali terjadi ketika hujan lebat, karena diduga ada masalah dari saluran Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu). 

Imbas Pembangunan Tol: Banjir yang merendam wilayah Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat pada Jumat lalu (25/12/2021) diduga akibat dari saluran air Jalan Tol Cisumdawu.

Sekda Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman mengaku pihaknya sudah melakukan analisis awal. Ditemukan fakta bahwa tiga saluran air dari Tol Cisumdawu mengalir deras ke saluran air warga yang lebih kecil.

Akibatnya, tidak tertampung dan meluap hingga ke permukaan. Permukiman warga pun jadi terendam. Luapan air pun mengalir semakin deras ke kawasan permukiman yang lebih rendah.

“Saluran warga yang berada di bawahnya ukurannya kecil, otomatis terjadi luapan air, sehingga setiap hujan terjadi banjir,” kata Herman Suryatman seperti diberitakan Detik.com.

Tiga Desa Terendam: Banjir di Jatinangor itu merendam permukiman warga setidaknya di tiga desa, yakni Cikeruh, Sayang dan Cipacing.

Ada beberapa rumah di Desa Cileles yang ikut terendam. Dua rumah terancam longsor akibat banjir yang menerjang desa tersebut.

Empat hektare sawah pun terendam banjir. Para petani berharap mendapat kompensasi akibat kerugian yang mereka terima.

Menurut data BPBD Sumedang, 44 rumah warga terdampak banjir. Ada pula satu masjid dan satu pondok pesantren yang ikut terendam. Tak ada korban jiwa dan pengungsi akibat banjir di Jatinangor.

Tinggi Dua Meter: Salah satu warga Desa Cipacing, Sunarti sempat menyelamatkan diri dengan naik ke atap rumahnya. Dia melakukan itu karena melihat banjir sangat deras.

Dia langsung bergegas ketika melihat air datang dengan cepat. Seraya menggendong cucu, dia naik ke atap lewat toren air. Mereka selamat, namun rumahnya terendam.

Ketinggian air berbeda-beda saat banjir menerjang Jatinangor. Desa Cipacing merupakan wilayah terparah dibandingkan dua desa lainnya.

Tentang Tol Cisumdawu: Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) memiliki panjang 62,60 kilometer. Melintasi wilayah Bandung, Sumedang dan Majalengka.

Nantinya, akan tersambung dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan bisa sampai ke Bandara Kertajati.

Saat ini, Jalan Tol Cisumdawu masih dalam proyek pengerjaan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan bisa dibuka pada awal 2022.

“Rencana 2022 seperti apa mudah-mudahan ekonomi bangkit dan penerbangan bisa banyak,” ujar mantan Wali Kota Bandung itu.

Baca juga:

Kerugian Akibat Banjir di Nusa Penida Capai Rp3,6 Miliar

Bencana Semeru: 43 Orang Meninggal, 12 Orang Hilang

230 Rumah Rusak Berat Akibat Gempa di Laut Flores

Share: Fakta Banjir Jatinangor: Imbas Tol Cisumdawu, Rendam Tiga Desa