Sebuah studi menyebutkan bahwa kasus virus corona varian baru Omicron telah menyentuh 31 kasus di Indonesia. Angka tersebut diumumkan sebuah lembaga independen internasional Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
Peringkat ke-31: Temuan tersebut diungkapkan GISAID melalui laman resmi mereka gisaid.org. Indonesia, dalam catatan tersebut, bahkan menempati urutan ke-31 dari total sekitar 86 negara yang terpapar varian dari Afrika Selatan tersebut.
Dalam tabel pengurutan, kasus tertinggi di dunia dicatat Britania Raya dengan total 30.769 kasus varian Omicron. Amerika Serikat duduk di posisi kedua dengan 6.508 kasus Omicron.
Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Indonesia.
Update: Pemerintah sebelumnya memutakhirkan data kasus varian Omicron per Sabtu (25/12). Saat itu Kemenkes mencatat total kasus varian Omicron menjangkit 19 pasien. Pemerintah memastikan seluruh kasus berasal dari orang yang baru datang dari luar negeri atau imported case, bukan penularan lokal.
Kasus perdana varian Omicron pertama kali ditemukan di Indonesia pada 16 Desember 2021. Omicron ditemukan pada petugas kebersihan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta.
Pemerintah merespons temuan itu dengan melakukan lockdown terhadap sejumlah area di Wisma Atlet.
Pemerintah juga melarang kedatangan warga negara asing dari Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Leshoto, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, Inggris, Denmark dan Norwegia.
Antisipasi: Pemerintah terus mengoptimalkan upaya tanggap darurat guna mencegah penularan varian Omicron. Salah satunya dengan cara memperketat karantina dari luar negeri hingga terus menggaungkan imbauan agar masyarakat menunda perjalanan ke luar negeri.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengatakan berbagai kebijakan dalam merespons masuknya varian Omicron, disusun dengan mempertimbangkan dan melibatkan masukan dari berbagai pakar dan petugas di lapangan.
Sebagai bentuk antisipasi penyebaran, pemerintah sudah meningkatkan metode whole genome sequencing sekaligus memperketat masa karantina perjalanan dari luar negeri.
Pemerintah juga akan meningkatkan surveilans dan kontak erat. Walaupun sejauh ini varian omicron belum menunjukan karakter yang membahayakan nyawa, terutama bagi pasien yang sudah mendapatkan vaksin, Usman tetap mengingatkan masyarakat untuk segera menuntaskan vaksinasi, sesuai imbauan Presiden Joko Widodo.
Baca juga:
Viral, Dokumen Permohonan KTP Susi Pudjiastuti Jadi Bungkus Gorengan
Catat! Jadwal Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2020
Libur Natal, Jasa Marga Catat 1,2 Juta Kendaraan Ramai-ramai Tinggalkan Jabodetabek