Covid-19

Rusun Nagrak Disiapkan jadi Tempat Karantina Antisipasi Lonjakan Permintaan

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Antara

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempersiapkan Rusun Nagrak Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tempat karantina 10 hari bagi Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat karantina.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, Rusun Nagrak akan disiapkan beberapa tower untuk antisipasi pasien jika di Wisma Atlet dan Rusun Pasar Rumput penuh.

“Rusun Nagrak itu ada 3.500 tempat tidur. Itu per Senin (20/12/2021) bisa dioperasionalkan,” kata Suharyanto, dikutip dari Antara.

Pemprov DKI siap: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan kesiapan Rumah Susun (Rusun) Nagrak di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tempat karantina bagi WNI, mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat karantina bagi orang yang terpapar COVID-19.

Hal itu mengingat Pemerintah Pusat memberlakukan kebijakan “lockdown” (isolasi) di lingkungan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet sebagai upaya mencegah penyebaran Omicron, varian baru COVID-19.

“Kita pastikan semua persiapan tempat-tempat karantina, seperti sebelumnya, juga menyiapkan rumah sakit, berbagai fasilitasnya, tenaga kesehatan, tempat tidur, tempat karantina semua sudah disediakan,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin (20/12/2021).

Menunggu keputusan Satgas: Pemprov DKI Jakarta akan mengikuti kebijakan yang menjadi keputusan Satgas COVID-19 untuk mengantisipasi penyebaran Omicron.

Sekadar informasi, saat ini jumlah kasus varian baru COVID-19, Omicron, meningkat dua kali lipat di 89 negara di dunia, termasuk Indonesia.

“Tidak terkecuali di Indonesia, maka dari itu kami mengajak semuanya untuk hati-hati, waspada, jangan kendor, jangan euforia, jangan anggap enteng, mari kita laksanakan protokol kesehatan secara baik,” katanya. (zal)


Baca Juga:

Share: Rusun Nagrak Disiapkan jadi Tempat Karantina Antisipasi Lonjakan Permintaan