Politik

Jokowi Sampaikan Desakan Gencatan Senjata di Gaza Kepada Joe Biden, Namun Tak Ditanggapi

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Joko Widodo/Instagram Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak segera dilakukan gencatan senjata antara pejuang Hamas dengan Israel di hadapan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ketika melakukan pertemuan di Gedung Putih pada Senin (13/11/2023) waktu setempat.

Desakan gencatan senjata termasuk dalam lima pembahasan tentang Gaza, Palestina antara Jokowi-Biden. Adapun kelima pembahasan tersebut yakni, pertama, menghentikan kekejaman di Gaza. Kedua, menyarankan gencatan senjata segera dilakukan. Ketiga, mendesak perang segera dihentikan. Keempat, meminta bantuan kemanusiaan harus dipermudah untuk bisa masuk Gaza. Kelima, terkait two state solution.

Namun, kata Jokowi kelima desakan tersebut tidak ditanggapi Joe Biden. Ia menganggap Joe Biden masih menampung aspirasinya.

“Tidak menanggapi,” ujar Jokowi dalam keterangan pers virtual yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (20/11/2023).

Jokowi berpikir bahwa orang nomor satu di AS itu tengah mempertimbangkan beragam usulan tersebut. Ia optimis bahwa Joe Biden menampung beragam desakannya tersebut.

Artinya, mungkin masih ditampung jadi pemikiran, saya kira dari apa yang kami sampaikan pasti, saya pastikan dicatat, menjadi catatan,” tutur Jokowi.

Indonesia turut berperan aktif guna menghentikan konflik yang berkecamuk di Gaza. Misalnya dengan mengutus Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi untuk bertandang ke sejumlah negara guna menggalang dukungan agar kekejaman Israel di Gaza dihentikan.

“Ini Menteri Luar Negeri sudah berkeliling. Karena kita (Indonesia memang jadi salah satu utusan dari OKI untuk menyampaikan hasil-hasil yang kita bicarakan di Saudi Arabia,” ucapnya.

Korban Tewas Menggunung

Sampai akhir pekan lalu, jumlah korban tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah mencapai 13.000 orang, termasuk lebih dari 5.500 anak-anak dan 3.500 wanita. Jumlah korban cedera telah melampaui 30.000 orang, dengan lebih dari 75 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

Melansir Anadolu Ajansı, Pemerintah Palestina mengatakan jumlah orang hilang mencapai 6.000 orang, dan sebagian besar dari mereka diduga tergeletak di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh. Disebutkan, jumlah masjid yang hancur total sebanyak 83 buah, sedangkan 166 buah di antaranya rusak.

Tiga gereja juga menjadi sasaran. Lebih dari 43.000 unit rumah hancur total, sementara 225.000 unit rusak. Ini berarti 60 persen unit pemukiman di Jalur Gaza terkena dampak pemboman tersebut.

Pihak berwenang mengatakan 25 rumah sakit dan 52 pusat kesehatan juga tidak berfungsi sejak serangan dilancarkan. Pasukan Israel juga menargetkan 55 ambulans, sementara puluhan ambulans tidak dapat digunakan karena kekurangan bahan bakar.

“Israel dan komunitas internasional bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza,” kata keterangan Pemerintah Palestina.

Baca Juga:

11 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Kereta dengan Minibus di Lumajang

Fadil Imran Bantah Tuduhan Ada Anggota Polri Pasang Baliho Parpol

Indonesia Kirim 21 Ton Bantuan Tahap Dua untuk Palestina Gibran & Kaesang Bantah Megawati Menolak Bersalaman

Share: Jokowi Sampaikan Desakan Gencatan Senjata di Gaza Kepada Joe Biden, Namun Tak Ditanggapi