Lebih dari 500 pejabat dan anggota staf yang mewakili sekitar 40 lembaga pemerintah mengirim surat protes ke Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang mendukung Israel menyerang Gaza, Palestina. Surat protes tersebut merupakan bagian dari meningkatnya perbedaan pendapat internal atas dukungan Pemerintah AS terhadap Israel dalam perangnya di Gaza.
Surat protes juga menyerukan Joe Biden segera mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza dan mendesak Israel mengizinkan bantuan kemanusian masuk ke wilayah itu.
Ini merupakan yang terbaru dari beberapa surat protes dari para pejabat di seluruh Pemerintahan Biden. Termasuk, tiga memo internal kepada Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken yang ditandatangani puluhan pegawai Departemen Luar Negeri dan surat terbuka bertandatangan lebih dari 1.000 pegawai Badan Bantuan Pembangunan Internasional Pemerintah AS (USAID).
Surat protes lebih dari 500 pejabat dan anggota staf yang mewakili sekitar 40 lembaga pemerintah itu dimulai dengan mengecam serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023). Kemudian, dilanjutkan dengan mendesak Biden menghentikan pertumpahan darah yang disebabkan kampanye militer balasan Israel di Gaza.
“Kami menyerukan kepada Presiden Biden untuk segera menuntut gencatan senjata; dan menyerukan peredaan konflik yang terjadi saat ini dengan menjamin pembebasan segera para sandera Israel dan warga Palestina yang ditahan secara sewenang-wenang; pemulihan air, bahan bakar, listrik dan layanan dasar lainnya; dan masuknya bantuan kemanusiaan yang memadai ke Jalur Gaza,” demikian keterangan tertulis surat tersebut, dilansir dari New York Times.
Surat protes tersebut ditandatangani pegawai pemerintah dari berbagai latar belakang agama dan bekerja di Dewan Keamanan Nasional, FBI, sampai Departemen Kehakiman. Bahkan, beberapa orang yang menandatangani surat protes merupakan pihak membantu Biden terpilih sebagai presiden AS pada 2020 lalu.
Mereka khawatir dukungan pemerintah terhadap perang Israel di Gaza bertentangan dengan sikap pemilih Partai Demokrat mengenai masalah ini.
“Mayoritas warga Amerika mendukung gencatan senjata,” demikian isi surat itu, yang mengacu pada jajak pendapat pada bulan Oktober 2023 dengan 66 persen warga AS, termasuk 80 persen anggota Partai Demokrat’ percaya bahwa negeri Paman Sam itu perlu memberikan tekanan terhadap Israel untuk melakukan gencatan senjata.
Selain itu, AS enggan melibatkan militernya dalam perang yang memakan biaya dan tidak masuk akal di Timur Tengah.
Desakan Gencatan Senjata
Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di kota San Francisco, AS, untuk menuntut diakhirinya perang Israel di Gaza. Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan kerumunan besar pengunjuk rasa berbaris melalui kota California sambil memegang bendera Palestina dan plakat yang menyerukan AS untuk menghentikan dukungannya terhadap Israel sambil meneriakkan “Gencatan Senjata sekarang”.
Melansir Al Jazeera, Rabu (15/11/2o23), demonstrasi tersebut bertepatan dengan kehadiran Presiden Biden pada pertemuan puncak tahunan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik di San Francisco, di mana pemimpin AS tersebut dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Rabu pagi.
Baca Juga:
Briptu Renita Rismayanti Terima Penghargaan Polwan Terbaik 2023 dari PBB
Pertemuan Jokowi-Biden Sepakati Kerja Sama Bisnis Rp400 Triliun
Jokowi Bakal Perpanjang Izin Tambang Freeport di Indonesia 20 Tahun