Konflik bersenjata antara tentara Israel melawan kelompok pejuang Hamas, Palestina telah memasuki hari ke-10. Sejauh ini konflik yang berkecamuk tidak menunjukkan tanda-tanda meredah.
Laporan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) menunjukkan, jumlah korban di kedua pihak kian melonjak. Jumlah korban meninggal dunia dari pihak Palestina telah mencapai 2.808 orang. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia dari pihak Israel mencapai 1.300 orang. Total korban meninggal dunia dalam perang Israel-Palestina sudah lebih dari 4.100 orang.
“Ratusan lainnya hilang dan diyakini terjebak di bawah reruntuhan,” tulis keterangan OCHA, seperti dikutip pada Selasa (17/10/2023).
Sejak dimulainya permusuhan, 2.808 warga Palestina telah tewas dan 10.850 lainnya luka-luka. Jumlah korban jiwa di Gaza selama sepuluh hari perang telah melampaui jumlah total korban jiwa selama eskalasi tahun 2014, yang berlangsung selama lebih dari 50 hari (2.251 korban jiwa warga Palestina).
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, pada 16 Oktober pukul 18:00, 47 keluarga telah terbunuh, yang berjumlah sekitar 500 orang. Selain itu, diperkirakan ratusan orang masih terjebak di bawah reruntuhan, sehingga menimbulkan kekhawatiran kemanusiaan dan lingkungan, termasuk mengenai mayat yang membusuk di bawah bangunan yang runtuh.
“Organisasi hak asasi manusia telah menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden di mana warga sipil dan objek sipil tampaknya menjadi sasaran langsung serangan udara Israel,” katanya.
Perang kedua kubu tampaknya amat memukul penduduk Gaza. Tak lama setelah pasukan Hamas melancarkan serangan terhadap tentara Israel di sejumlah titik, Israel segera memutus pasokan air dan listrik ke Gaza.
Gaza telah mengalami pemadaman listrik total selama enam hari berturut-turut. Rumah sakit berada di ambang kehancuran karena cadangan bahan bakar yang digunakan untuk mengoperasikan generator cadangan hampir habis, sehingga membahayakan nyawa ribuan pasien.
Serangan udara dan penembakan Israel terhadap pemukiman sipil Gaza juga terus berlanjut. Beberapa bangunan tempat tinggal di daerah padat penduduk telah menjadi sasaran dan dihancurkan.
Ini termasuk sebuah bangunan tempat tinggal di Jabalia, Gaza utara, di mana sepuluh warga Palestina terbunuh; sebuah bangunan tempat tinggal di kawasan Musabah di Rafah, di mana sedikitnya 11 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, terbunuh; dan gedung organisasi amal di Rafah, di mana 11 warga Palestina tewas, dan beberapa lainnya terluka.
“Pada 16 Oktober, pagi hari, pasukan Israel dilaporkan menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di Khan Yunis, menewaskan 22 warga Palestina,” katanya.
Beberapa serangan juga terjadi di dekat rumah sakit dan jalan utama, sehingga menimbulkan kendala akses yang signifikan. Selain itu, saat fajar pada hari Senin kemarin, serangan udara Israel menghantam markas besar Pertahanan Sipil Palestina (PCD) di daerah At Tuffah, sebelah timur Kota Gaza, menewaskan tujuh staf.