Israel Sasar Pemukiman Gaza dengan Senjata Terlarang Fosfor Putih
Israel disebut telah menggunakan senjata terlarang fosfor putih untuk ditembakkan ke pemukiman sipil di Jalur Gaza, Palestina. Kelompok HAM internasional, Human Rights Watch (HRW) menuding Israel menggunakan senjata yang dapat mengakibatkan luka bakar itu setelah memverifikasi sejumlah video yang menunjukkan penggunaan senjata tersebut.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan, mereka telah memverifikasi rekaman yang diambil di dua wilayah selama seminggu terakhir. Rekaman itu menunjukkan beberapa ledakan fosfor putih yang ditembakkan artileri di pelabuhan Kota Gaza, serta dua lokasi pedesaan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
“Setiap kali fosfor putih digunakan di kawasan sipil yang ramai, hal itu menimbulkan risiko tinggi luka bakar yang menyiksa dan penderitaan seumur hidup,” kata Direktur Human Rights Watch untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Lama Fakih dalam sebuah pernyataan, dilansir melalui laman resmi HRW, Jumat (13/10/2023).
BREAKING: Israel is now dropping internationally-prohibited white phosphorus bombs on South Lebanon.
White phosphorus burns and incinerates upon contact.
Another blatant war crime committed with U.S. backing.
— sarah (@sahouraxo) October 10, 2023
Israel telah membom Jalur Gaza yang padat penduduknya setelah pejuang Palestina, yang dipimpin oleh Hamas, melancarkan serangan mendadak terhadap Israel beberapa waktu lalu.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 1.300 warga Israel dan menyandera sedikitnya puluhan warga Israel. Pemboman Israel terhadap Gaza sebagai balasannya telah menewaskan sedikitnya 1.500 warga Palestina, setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.
“Fosfor putih tidak boleh didiskriminasi jika terjadi ledakan udara di daerah perkotaan yang berpenduduk padat, karena dapat membakar rumah-rumah dan menyebabkan kerugian besar bagi warga sipil,” kata Fakih.
HRW menuntut Israel melarang semua penggunaan amunisi fosfor putih di wilayah berpenduduk tanpa kecuali. Sebab fosfor putih dapat menyebabkan luka bakar sedalam tulang yang mengakibatkan kematian atau cedera seumur hidup.
Fosfor putih dapat digunakan untuk menghasilkan tabir asap, menandai sasaran, dan membakar sasaran musuh. Penggunaan fosfor putih di dekat warga sipil dilarang berdasarkan Konvensi Senjata Konvensional Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mana Israel bukan salah satu negara penandatangannya.
Jika bersentuhan, fosfor putih dapat membakar manusia, secara termal dan kimia, hingga ke tulang karena sangat larut dalam lemak dan daging manusia. Fosfor putih dapat memperburuk luka, bahkan setelah perawatan.
Fosfor putih juga dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan kegagalan banyak organ. Bagi para penyintas, jaringan parut yang luas akan mengencangkan otot dan menyebabkan cacat fisik.
Penggunaan senjata itu dapat menyebabkan kerugian psikologis maupun pengucilan sosial bagi penyintas. Israel bukan kali pertama menggunakan senjata tersebut, negara itu pernah dikecam dunia internasional karena menggunakan fosfor putih secara ekstensif selama pemboman di Gaza pada 2009 lalu.
