Isu Terkini

TransJakarta Non Aktifkan 229 Bus Usai Dua Kecelakaan Beruntun

Thomas — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom

Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat bersama direksi PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), Senin (6/12/2021). Hal itu guna membahas dua kecelakaan beruntun pada pekan lalu yang melibatkan armada BUMD transportasi tersebut.

“Kita membahas terkait banyaknya kecelakaan dalam 40 hari terakhir yang melibatkan TransJakarta. Kita punya program jangka panjang untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,” kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Azis dikutip Antara, Senin (6/12/2021).

Dianggap Mencoreng: Abdul Azis menilai bahwa kecelakaan beruntun yang melibatkan TransJakarta cukup mencoreng BUMD tersebut. Sehingga, dikhawatirkan mempengaruhi keinginan orang untuk beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Dalam rapat tersebut, Direktur Utama TransJakarta Mochammad Yana memohon maaf kepada para anggota DPRD atas adanya kecelakaan yang melibatkan angkutan umum kebanggaan warga Ibu Kota itu.

Yana menjelaskan, kecelakaan bus TransJakarta paling banyak melibatkan operator PPD dan Mayasari Bhakti. “Kecelakaan bus TransJakarta paling banyak melibatkan mobil pribadi sebanyak 29 persen dan sepeda motor 28 persen,” kata Yana.

Non aktifkan bus: PT TransJakarta juga menghentikan operasi (grounded) terhadap 229 unit bus dari dua operator yang mengalami rentetan kecelakaan pada pekan lalu.

Yana merincikan, pemberhentian operasi dilakukan kepada 119 unit armada dari Steady Safe dan 110 unit dari Mayasari Bhakti.

“Ketika ada kecelakaan, maka kami melakukan pemberhentian terhadap dua operator yang mengalami kecelakaan. Total ada 229 unit yang kami grounded,” ujar Yana dikuti Antara.

Dilakukan pengecekan: Yana menjelaskan, selama pemberhentian operasi, para operator mengaudit, dan pengecekan terhadap seluruh armada. Mulai dari sistem pengereman, kemudi (steering), mesin, transmisi, dan aspek lainnya pada sektor teknis.

Tidak hanya itu, pengecekan juga dilakukan terhadap kesehatan fisik dan mental seluruh pengemudi.

“Setelah armada dan pramudi sudah diperiksa secara menyeluruh, dan perbaikan SOP disetujui oleh TransJakarta, maka TransJakarta akan memutuskan apakah unit dan pramudi dapat dioperasikan kembali,” tuturnya.

Catatan: Dua kecelakaan TransJakarta terjadi dalam dua hari berturut-turut, yakni pada 2 Desember dan 3 Desember 2021.

Pada Kamis (2/12), bus TransJakarta dengan operator PT Steady Safe menabrak Pos Polisi di Lampu Merah PGC Cililitan, Jakarta Timur. Kejadian tersebut mengakibatkan satu orang petugas Patroli TransJakarta luka berat.

Kemudian pada Jumat (3/12), bus dari operator PT Mayasari Bhakti menabrak pembatas jalan (separator) busway di depan Ratu Plaza, Senayan.

“Kami sudah meminta Polda Metro Jaya untuk melakukan investigasi dan penyelidikan,” imbuhnya. (rfq)

Baca Juga:

Pos Polisi Hancur Ditabrak Bus TransJakarta di Jaktim

TransJakarta, Semakin Diminati dan Dipuja

Berharap Cegah Penularan COVID-19, Pemerintah Menyediakan Bus Gratis Bogor-Jakarta

Share: TransJakarta Non Aktifkan 229 Bus Usai Dua Kecelakaan Beruntun