Vokalis grup musik Soegi Bornean, Fanny Soegi Bornean mengeluhkan kerusakan gitar akustik miliknya, usai ditaruh di dalam bagasi pesawat maskapai Batik Air.
Dalam unggahannya di akun media sosial X, Fanny mengatakan gitar akustik berjenis Taylor 314 itu pecah. Ia menyebutkan, gitar tersebut harganya bernilai lebih dari Rp30 juta.
“RIP Taylor 314, mau bilang “sudah nggak heran”, tapi ya kesel juga ya @lionairgroup,” kata Fanny, dikutip lewat akun pribadinya.
Gitar itu diketahui milik gitaris Soegi Bornean, Aditya Ilyas. Fanny mengaku bahwa gitar tersebut telah diberi pelindung.
“Sudah di-wrap & diberi sticker “fragile”, tapi sepertinya kebiasaan banting membanting dengan keras lebih menyenangkan. Mau sampai kapan bikin ketar-ketir?” katanya.
Ia menuturkan, peristiwa tersebut terjadi setelah Soegi Bornean terbang dari Bengkulu transit di Jakarta dengan tujuan akhir Semarang.
Dari Bengkulu, lanjut Danang mereka menumpangi pesawat Super Air Jet. Setelah itu, mereka berpindah pesawat ke Batik Air dari Jakarta menuju Semarang.
Namun, setelah tiba di Semarang, mixer box milik Soegi Bornean yang dimasukkan ke bagasi pesawat dalam kondisi terbuka alias copot.
Menyikapi keluhan ini, pihak Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro meminta maaf atas terjadinya insiden tersebut.
“Batik Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang disampaikan oleh salah satu tamu (sebutan penumpang) melalui media sosial mengenai kondisi bagasi yang kurang baik saat diterima,” kata Danang dalam keterangannya, Kamis (21/9/2023).
Danang menjelaskan Fanny Soegi mengikuti penerbangan dengan rute Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu (BKS), transit di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK), menuju tujuan akhir Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah (SRG). Dia terbang pada Senin, 18 September.
Danang menjelaskan petugas layanan penanganan bagasi (lost and found) Batik Air mengaku tidak ada laporan terkait masalah yang dialami Fanny Soegi Bornean.
Meski demikian, ia menjelaskan Batik Air sedang berupaya mengumpulkan data dan informasi, termasuk rekaman CCTV, terkait penanganan gitar Fanny Soegi selama di bagasi.
“Upaya ini dilakukan agar dapat lebih memahami bentuk ketidaknyamanan yang dihadapi oleh tamu dimaksud. Batik Air akan mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan rekomendasi atau referensi yang akan diperoleh dari hasil penyelidikan ini,” tandasnya.