Isu Terkini

Mengenal Perilaku Inses dan Bahayanya

Admin — Asumsi.co

featured image
ilustrasi/shutterstock

Belakangan, viral kasus inses yang terjadi di Bukittingi, Sumatera Barat dan Purwokerto, Jawa Tengah. Kedua kasus ini pun mencuri perhatian publik karena perilaku inses yang dianggap, sebagai bentuk penyimpangan seksual.

Diketahui, seorang pemuda melakukan inses dengan ibu kandungnya, disebabkan oleh kecanduan zat adiktif serupa lem dan narkotika.

Saat dilakukan pengecekan, pemuda tersebut positif narkotika jenis sabu-sabu dan pernah mengonsumsi ganja. Pemuda tersebut, kini menjalani karsntina di pusat rehabilitasi IPWL Agam Solid

Sedangkan di Purwokerto, terjadi kasus inses anak perempuan dengan ayahnya terungkap, setelah ditemukan empat kerangka bayi di sekitar rumahnya.

Tulang belulang bayi tersebut, ditemukan dalam kondisi terbungkus kain dan terpendam di kedalaman 50 cm di kebun milik Prasetyo Tomo (42) warga Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto, Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Sebetulnya apa itu inses dan mengapa, perilaku ini bisa dilakukan orang lain. Cleveland Clinic menyebutkan, inses merupakan salah satu hubungan seksual yang dilakukan di antara anggota keluarga, serta tak bisa melakukan pernikahan.

Perilaku ini, dapat digolongkan sebagai tindakan pelecehan seksual yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Hubungan seksual yang dilakukan bisa dalam bentuk sentuhan, hingga perbuatan fisik.

“Inses tidak hanya dilakukan oleh salah satu orang tua pada anak, namun bisa juga dilakukan oleh kakak terhadap adik, kakek atau nenek terhadap cucu, hingga orang tua angkat kepada anak angkat,” jelas sumber tersebut.

Inses juga bisa dikategorikan sebagai hubungan seksual sedarah yang berpotensi memicu trauma yang dialami korbannya. Terlebih, mereka juga diancam untuk tidak menceritakan yang dialaminya oleh para pelaku pelaku.

Sumber yang sama menyebutkan, tanda-tanda korban inses mulai dari mengalami nyeri perut kronis, sakit kepala, atau gangguan fisik lainnya, hingga perilaku yang kekanak-kanakan.

“Korban bisa sering menunjukkan perilaku kekanakan, seperti mengisap jempol atau mengompo. Bahkan, trauma yang diderita mereka bisa memicu tindakan yang berbahaya, seperti melukai diri sendiri,” lanjut sumber yang sama.

Korbannya juga bisa mengalamo gangguan kecemasan dan depresi. Para korban juga bisa mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD), hingga kesulitan untuk bekembang secara emosional.

Share: Mengenal Perilaku Inses dan Bahayanya