Kesehatan

Riset Sebut Serangan Jantung Lebih Sering Terjadi Hari Senin

Admin — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi sakit jantung

Studi yang dirilis British Cardiovascular Society di Manchester, Inggris mengungkapkan kemungkinan serangan jantung paling parah, terjadi pada para penderitanya di hari Senin. Bagaimana bisa?

Melansir Economic Times, penelitian tersebut dilakukan sepanjang tahun 2013 hingga 2018, dengan mengamati 10.528 pasien yang telah dirawat di rumah sakit di Irlandia, dengan serangan jantung spesifik.

Serangan jantung spesifik ini, disebut dengan infark miokard elevasi segmen ST (STEMI). STEMI merupakan jenis serangan jantung paling serius dan terjadi, saat arteri koroner utama tersumbat tekanan darahnya.

“Gejalanya antara lain nyeri punggung, napas pendek, mual, sakit perut, cemas, palpitasi jantung, mengeluarkan keringat, dan sakit kepala. Spesifik pada perempuan, gejala lainnya adalah mengalami nyeri dada secara intens,” tulis laporan tersebut dikutip Rabu (28/6/2023).

Diketahui, potensi serangan jantung paling parah terjadi di hari Senin, disebabkan tekanan kerja yang meningkat usai bersantai di akhir pekan.

“Berdasarkan analisis hasil riset, diketahui kemungkinan terjadinya serangan jantung 13 persen lebih besar pada hari pertama minggu kerja, atau hari Senin,” lanjut sumber yang sama.

Sementara itu, pakar kesehatan jantung Jack Laffan selaku pemimpin riset mengatakan bahwa hasil riset kaitan antara STEMI dan awal minggu kerja bukanlah hal yang baru.

“Riset sebelumnya menunjukkan, serangan jantung serius terjadi di hari Senin karena ritme sirkadian, siklus tidur, atau bangun tubuh. Meski para ilmuwan tidak yakin penyebabnya, dan kemungkinan multifaktorial. Meski demikian, ini masuk akal,” ujar Laffan.

Share: Riset Sebut Serangan Jantung Lebih Sering Terjadi Hari Senin