Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai Indonesia sudah menemukan pola yang tepat untuk menjadi negara, dengan penghasilan tinggi atau high income.
Pernyataan ini disampaikan Luhut untuk menyikapi Bank Dunia yang telah membuat klasifikasi negara, berdasarkan GNI per capita dalam empat kategori.
Pertama, low income dengan nilai pendapatan USD1.035, kemudian lower middle income yang memiliki nilai pendapatan USD1.036 hingga USD4.045, selanjutnya upper middle income dengan besaran pendapatan USD4.046 hingga USD12.535, serta high income yang besaran pendapatannya di atas USD12.535.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan nasional bruto Indonesia (gross national income/GNI) Indonesia pada 2022 mencapai USD4.783,9. Maka, Indonesia saat ini dapat dikategorikan sebagai negara berpenghasilan menengah ke atas atau upper middle income country.
Adapun menurut Luhut pola tersebut bisa dilihat dari segi bonus demografi, kekayaan alam, hilirisasi atau downstream industry, hingga digitalisasi.
“Sekarang kami sudah ketemu pattern (pola) untuk jadi negara high income country. Itu saya kira bisa kami lakukan. Itu ingredients untuk membuat Indonesia hebat,” ujar Luhut melalui keterangan persnya di Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Oleh sebab itu, Luhut meminta agar pemimpin Indonesia selanjutnya yang meneruskan kemepimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di negeri ini, melakukan atau meneruskan pola tersebut. Narasi yang menjanjikan perubahan untuk Indonesia, kata dia tidak perlu banyak dibicarakan lagi oleh calon presiden mendatang.
“Jadi saya berharap, siapa pun presiden ke depan harus melakukan ini. Tidak usah bicara perubahan lah. Bagaimana menyempurnakan, mempercepat proses ini supaya generasi kalian juga bisa nanti melihat karena kalau tidak, kita fokus pada pekerjaan ini. Belok-belok, nanti tidak jalan,” ungkapnya.