Rawat Kesehatan Mental Anggota, SSDM Polri Tambah Almatsus Psikolog

Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri, menambah alat material khusus (almatsus) psikolog untuk merawat kesehatan mental anggota demi mencegah perilaku bunuh diri.

Almatsus: Asisten Kapolri bidang sumber daya manusia (As SDM), Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, penambahan almatsus psikolog itu untuk melakukan screening kondisi klinis pegawai negeri pada Polri (PNPP).

“Alat yang ditambah itu antara lain heart rame variability (HRV) yang dapat mengukur tingkat stress dan emosi PNPP secara real time,” kata Dedi melalui keterangan persnya, seperti dikutip dari situs polri.go.id.

Kompleksitas persoalan: Menurut Dedi, kompleksitas perubahan lingkungan strategis sangat luar biasa. Dari pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, pengamanan tahapan Pemilu 2024, maraknya kejahatan digital, serta penanggulangan kejahatan konvensional.

Misalnya, kata dia kasus pembunuhan dan penganiayaan yang meningkat. Selama tahun 2023, tercatat 15 orang anggota Polri melakukan bunuh diri dan percobaan bunuh diri.

“Persoalan membangun kesejahteraan mental dan fenomena meningkatnya bunuh diri PNPP perlu kita kaji secara komprehensif. Kesejahteraan mental tidak saja sehat secara fisik tapi juga sehat secara moril, spiritual, sikap, dan perilaku,” ungkapnya.

Upaya pencegahan: Selain itu, Biro SSDM Polri juga memenuhi kebutuhan konselor. Caranya dengan kerja sama pelatihan konseling/peer konseling.  Di sisi lain, juga melakukan rekrutmen bintara dengan kompetensi khusus atau Bakomsus Psikologi dan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS).

“Rekrutmen Bakomsus Psikologi dan SIPSS tersebut untuk mencukupi kebutuhan PNPP berkualifikasi psikologi atau psikolog, sehingga terpenuhi hingga tingkat Polres,” imbuh Dedi.

Selain itu, kedua proses rekrutmen tersebut dianggap sejalan dengan dorongan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk menyediakan psikolog untuk konseling di tiap-tiap kepolisian resor (Polres). Terakhir, merawat kesehatan mental anggota dengan memasukkan kurikulum konseling psikologi pada pendidikan pembentukan (Diktuk) dan pendidikan pengembangan (Dikbang) Polri.