Isu Terkini

Jakarta Sempat Duduki Urutan 4 Besar dengan Indeks Kualitas Udara Terburuk Dunia

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Abdulloh Fauzan

Jakarta sempat menempati peringkat keempat dunia kota dengan kualitas udara terburuk dengan kategori tidak sehat, Kamis (8/6/2023) pagi.

Kualitas udara Jakarta: Situs IQ Air mencatatkan pada pukul 07.51 WIB, tertulis Jakarta mendapatkan skor 156, yang menempatkan di bawah New York, Amerika Serikat (266), Lahore, Pakistan (238), dan Dubai, Uni Emirat Arab (169).

Namun, berdasarkan situs yang sama per Kamis (8/6/2023) pukul 17.10 WIB, kualitas udara Jakarta sudah membaik dengan skor (91).

Perolehan skor tersebut menempatkan Jakarta berada di urutan kelima kualitas udara terburuk di Indonesia. Di atasnnya, ada Cileungsir, Jawa Barat dengan perolehan skor (171), Pasarkemis, Jawa Barat (166), Tangerang Selatan, Banten (137), dan Bekasi, Jawa Barat (118).

Asap kebakaran hutan:  Sementara itu, New York masih berada di posisi puncak kualitas udara terburuk di dunia dengan skor sebesar 185.

Kualitas udara New York terburuk karena asap kebakaran hutan di Kanada. Bahkan, kebakaran hutan sebabkan kondisi langit New York dan kota-kota lain di Amerika Serikat (AS) bagian utara, semakin berkabut. Langit dengan semburat kekuningan, akibat asap ini membuat pemandangan suram yang meresahkan.

Ratusan ribu orang mengungsi: Reuters melaporkan, aasap mengepul dari kebakaran 9,4 juta hektar lahan hutan di perbatasan AS dan Kanada itu telah memaksa 120.000 orang meninggalkan rumah mereka.

Udara berbau seperti kayu bakar telah meningkatkan prevalensi serangan jantung dan stroke. Ruang gawat darurat diserbu pasien dengan penyakit asma, iritasi mata, hingga kulit gatal dan ruam.

Diketahui, pengukuran kualitas udara IQAir mengacu pada angka PM2.5 yang merupakan polutan berbentuk debu, jelaga, dan asap berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron.

Share: Jakarta Sempat Duduki Urutan 4 Besar dengan Indeks Kualitas Udara Terburuk Dunia