Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan adanya rencana Inggris untuk berinvestasi pada pabrik baterai senilai Rp 135 triliun di Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Laporan ke Presiden: Bahlil mengatakan telah melaporkan langsung mengenai percepatan investasi Inggris ini, secara langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Baru kami melakukan rapat dengan Bapak Presiden beserta beberapa anggota kabinet, Menteri, dan Direktur Utama Antam membahas tentang investasi Inggris yang ada di Indonesia terkait percepatan dalam membangun ekosistem baterai mobil,” kata Bahlil usai rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).
Bangun Pabrik: Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan investasi Inggris akan membangun pabrik baterry cell dengan kapasitas 20 gigawatt di Bantaeng.
Pembangunan pabrik ini dilakukan oleh perusahaan Inggris EVision, perusahaan Swiss Glencore, perusahaan Belgia Umicore, dan PT Antam dari Indonesia.
Target Pembangunan: Bahlil menyebutkan, pabrik baterai tersebut rencananya akan dibangun pada kawasan industri yang ditenagai sumber energi bersih, yakni energi angin.
Menteri BKPM mengatakan, Jokowi menginginkan percepatan proses perizinan. Namun, tanpa mengesampingkan aturan yang berlaku.
“Pokoknya harus selesai dan harus sudah mulai groundbreaking di lokasinya dan semua sudah clear pada September,” imbuhnya.