Dolar Amerika Serikat (AS) telah menjadi mata uang yang diterima secara internasional dan digunakan di banyak negara di dunia. Namun, tahukah Anda mengapa dolar AS menjadi mata uang dunia?
Dilansir dari Investopedia, sejarah penggunaan dolar AS di banyak negara ini dimulai sejak pertama kali dicetak pada tahun 1914.
Pada awal abad ke-20, Amerika Serikat sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat, melampaui Inggris sebagai kekuatan ekonomi utama. Meskipun demikian, pound sterling Inggris masih menjadi mata uang yang dominan dalam perdagangan internasional.
Sejumlah negara maju saat itu menyimpan cadangan mereka dalam bentuk emas guna menjaga stabilitas mata uang mereka.
Namun, pecahnya Perang Dunia I pada tahun 1914 menyebabkan banyak negara meninggalkan standar emas dan mulai menggunakan uang kertas untuk membayar belanja militer.
Hal ini berakibat devaluasi mata uang mereka. Di sisi lain, Inggris masih menggunakan standar emas untuk menjaga dominasinya sebagai mata uang dunia. Namun, perang memaksa Inggris untuk meminjam uang untuk pertama kalinya dalam sejarahnya.
Situasi ini membuka peluang bagi Amerika Serikat untuk menjadi debitur bagi negara-negara yang ingin membeli obligasi berdenominasi dolar AS. Akibatnya, Inggris terpaksa meninggalkan standar emas pada tahun 1931, dan dolar AS pun menggantikan pound sterling sebagai mata uang cadangan internasional.
Perjanjian Bretton Woods yang disepakati pada tahun 1944 juga berperan penting dalam memantapkan posisi dolar AS di panggung dunia. Perjanjian ini memungkinkan negara-negara lain untuk mematok nilai tukar mereka terhadap dolar AS, mengingat Amerika Serikat memiliki cadangan emas terbesar saat itu. Hal ini menggantikan penggunaan emas sebagai standar cadangan.
Sejak saat itu, banyak negara mulai membeli obligasi pemerintah Amerika Serikat sebagai tempat menyimpan cadangan dolar AS mereka.
Data dari Dana Moneter Internasional (IMF) menunjukkan bahwa hingga kuartal keempat tahun 2020, bank sentral di seluruh dunia menyimpan sekitar 59 persen dari cadangan mereka dalam bentuk dolar AS. Obligasi pemerintah AS, seperti US Treasuries, menjadi salah satu pilihan investasi yang dianggap aman.
Meskipun banyak yang percaya bahwa dolar AS adalah mata uang terkuat di dunia, menurut CMC Market, posisinya berada di peringkat ke-10 dalam daftar mata uang terkuat. Dinar Kuwait dinyatakan sebagai mata uang terkuat di dunia, sedangkan pound sterling Inggris dan euro berada di posisi ke-5 dan ke-8.
Dolar AS tetap menjadi mata uang yang berpengaruh di dunia saat ini, dengan peran utamanya sebagai mata uang cadangan dan alat pembayaran internasional.