Nadiem Makarim Hapus Tes Calistung Sebagai Syarat Masuk SD

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meminta satuan pendidikan untuk meniadakan tes baca, tulis, dan hitung (calistung) untuk penerimaan enerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tingkat Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan sederajat.

Target: Langkah penghapusan tes calistung ini, kata Nadiem merupakan salah satu dari tiga target capaian Program Merdeka Belajar Episode ke-24 bertajuk “Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan”. Ia mengatakan, dihapusnya tes calistung dari proses PPDB pada SD/MI/sederajat mampu memotivasi seluruh calon peserta didik memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan dasar.

“Merdeka Belajar Episode ke-24 merupakan kebijakan yang mendasari transisi PAUD ke SD/ MI/ sederajat yang menyenangkan yang akan dimulai sejak tahun ajaran baru, sehingga ada tiga target capaian yang harus dilakukan satuan pendidikan,” kata Nadiem seperti diberitakan Antara, Selasa (29/3/2023).

Dilarang Aturan Pemerintah: Nadiem menuturkan, tes calistung juga telah dilarang melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan serta Peraturan Mendikbudristek Nomor 1 Tahun 2021 tentang PPDB.

Selain itu, saat ini masih banyak anak-anak yang belum pernah mendapatkan kesempatan belajar di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dianggap tidak tepat, bila mesti mengikuti tes calistung sebagai syarat mendapatkan layanan pendidikan dasar.

Kenali Peserta Didik: Nadiem juga mengharapkan, satuan pengajar PAUD dan SD/ MI/ sederajat juga diharapkan dapat mengenal peserta didik lebih jauh melalui kegiatan belajar, dan mengajar, sesuai ilmu dan informasi yang dibutuhkan.

“Kenali peserta didik baru dengan menerapkan kegiatan pembelajaran yang memberi informasi tentang kebutuhan belajar. Hargai proses anak yang berbeda-beda karena membangun kemampuan fondasi perlu dilakukan bertahap,” ucap Mendikbudristek.